Xenan menatap tajam keduanya namun tanpa di duga, Arkan kembali menjatuhkan badannya untuk tidur kembali, sedangkan Zara bangkit dan berjalan menuju kamar mandi setelah membawa pakaian gantinya.
"Ngapain sih om, pagi-pagi udah ke rumah orang?"
"Jalan."
"Ohh... jadi mau numpang sarapan disini dulu gitu?"
"Saya akan ajak kakak kamu jalan, sekalian aja sarapan disini." Kata kakak yang sengaja ia tekankan pada Arkan membuat remaja lelaki itu mendengus tak suka.
"Ck, ganggu tidur orang aja." Arkan pun akhirnya bangkit kemudian pergi ke kamarnya untuk mandi.
Xenan menatap kamar Zara yang terlihat sangat rapi. Banyaknya foto ia dan Arkan juga keluarga membuat mereka terlihat harmonis. Xenan terus menatap foto-foto tersebut dengan senyum di wajahnya. Hingga tak sengaja, ia melihat ke arah foto dimana Zara dan Teo ada di dalamnya.
Terlihat jelas senyum merekah dari keduanya dengan Teo yang membawa dua eskrim dan Zara memegang skateboard serta headphone yang menggantung di lehernya. Keduanya terlihat sangat dekat. "Apa dia kekasih Zara?" Tanya nya yang hanya bisa ia sampaikan dalam pikirannya.
Suara pintu kamar mandi terbuka dan memperlihatkan Zara yang baru saja keluar menggunakan kaos putih serta hotpants yang menutup sedikit bagian kakinya, selebihnya terpampang jelas di mata Xenan.
Zara berjalan menuju meja rias dan mulai mengeringkan rambut panjang miliknya. Setelah dirasa kering, Zara mulai menggelung rambut itu menjadi satu untuk memperlihatkan leher putih jenjang miliknya.
Sexy
Xenan menelan saliva nya dengan susah payah kemudian menghampiri Zara yang kini duduk di sofa seraya meringkuk dan menutup matanya kembali.
Tangan jahilnya langsung mengeluarkan ponsel dan memotret Zara. Setelah mendapatkan apa yang ia mau, Xenan pun kembali mendekat kemudian duduk di samping Zara.
"Gak mau bangun, hm?" Tanya Xena dengan tangan yang mengelus kepala Zara dengan lembut.
"Ngantuk...." Rengek nya pada Xenan dengan mata yang masih tertutup sempurna membuat pria itu terkekeh gemas.
"Ayo bangun dulu, aku mau ajak jalan nih."
"Kemana?"
"Ke kantor."
"Ck, itu bukan jalan-jalan, malah makin bosen nanti kalo ke kantor kamu."
"Gak akan, ayooo cepetan. Dan ganti baju kamu, aku gak mau ya kalo kamu keluar dengan pakaian kayak gini."
"Hm...." Dengan pasrah, Zara pun bangkit dan berjalan menuju walk in closet nya. Ia memilih kaos serta kemeja untuk luarnya dan juga celana jeans yang menurutnya pas dengan bajunya saat ini . Tak lupa juga ia menambahkan beanie hitam sebagai penutup kepala menambah kesan cantik di wajah Zara.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAST PRINCESS
Cerita PendekTugasnya sebagai penerus keluarga membuat Ariezka Zara Satria terus meluncurkan tembakannya. Dalam menjalankan setiap misi, ia akan teringat akan senyum adiknya yang menyebalkan. Walau mereka selalu bertengkar layaknya kucing dan anjing. Tapi janga...