-LP21-

1.8K 158 81
                                    

Zara memundurkan kepulangannya selama tiga hari demi mengurus hak asuh Vino dan Pier. Zara pun masih harus beristirahat akibat luka yang di terimanya. Wajah pucat itu kini masih tertidur dengan Vino dan Pier di antara keduanya.

Teo yang baru saja hendak membangunkan Zara langsung mengabadikan momen indah tersebut. Dengan senyum merekah di bibirnya, ia pun berhasil mendapatkan potret ketiganya yang terlihat sangat lucu.

Ia kembali melanjutkan niatnya yaitu membangunkan Zara. "Zar, bangun... Zar."

"Hmmm...." Zara membuka matanya dengan perlahan, fokusnya tiba-tiba saja terhenti kala melihat dua anak angkatnya saat ini. Tangannya dengan lembut mengelus pipi gembul Pier membuat sangat empunya bergerak tak nyaman. Ia pun mengusap kepala Vino untuk membangunkannya.

"Kakak, bangun."

"Hmm... okey mommy."

"Sarapannya udah siap jagoan! Ayo kita mandi terlebih dahulu, biar wangi."

Teo pun mengangkat Vino layaknya pesawat terbang. Hal itu jelas membuat Vino tertawa riang.

"Baby... bangun sayang... kita mandi dulu ya..."

Bayi yang masih berumur tiga bulan itu pun membuka matanya sedikit seraya menguap.

Zara hanya terkekeh kala melihat mata itu kembali tertutup dan melanjutkan tidur nyamannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zara hanya terkekeh kala melihat mata itu kembali tertutup dan melanjutkan tidur nyamannya.

"Hmm... Masih ngantuk ya sayang... yaudah bobo dulu, nanti mommy bangunkan lagi ya...." Kecupan kecil Zara berikan pada baby Pier.

Suara pintu kamar mandi pun terbuka membuat Zara menatap ke arah sumber suara. "Sudah selesai?"

"Sudah mommy."

"Okey, sekarang kakak pakai baju. Bisa sendiri kan?"

"Bisa dong mom, mandi juga bisa sendiri... Uncle Teo aja yang mau mandiin Vino."

"Hahahaha... Gapapa lah boy, kenapa gak panggil uncle papa aja? atau ayah gitu?"

"Boleh?" Tanya nya dengan riang.

"Of course!"

"Horeee!!! Vino punya papa juga!"

"Kakak, pakai dulu bajunya ya, nanti masuk angin loh sayang."

"Okay mom." Vino mengambil baju dalam koper yang sengaja Teo belikan untuk Vino dan Pier.

Melihat Vino yang sibuk sendiri, Teo pun mendekat ke arah Zara. Tangannya terangkat mengacak surai panjang Zara. "Gimana keadaannya?"

"Fine, kita udah bisa balik hari ini juga."

"Hmm okey, jangan lupa minum obatnya."

Zara mengangguk sebagai jawabannya pada Teo. "Yaudah, gue urus dulu tiket pesawatnya."

LAST PRINCESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang