-LP27-

1.7K 155 25
                                    

Teo kini bangkit dan meninggalkan tempat sepi yang sedari tadi ia pakai setelah apa yang dicarinya dengan mudah ia dapatkan. Ya, sebuah bukti dan beberapa informasi pelaku yang membuat sahabatnya kini tengah memasuki salah satu ruang rumah sakit.

Ia ingat dengan sangat jelas siapa Raquel. Lelaki berdarah dingin yang tak segan menghilangkan nyawa seseorang jika menentangnya. Dan kali ini, hal tersebut terjadi pada Zara.

Teo sangat yakin jika Raquel melakukan penyerangan ini karena rasa sakit hatinya. Ia menyatakan cinta pada Zara namun di tolak dengan mentah-mentah. Bukan karena paras, kalian pasti akan takjub saat melihat wajahnya. Tapi ini Zara, wanita yang tak ingin membuka hatinya untuk sembarang orang. Termasuk Raquel dan Xenan.

Teo berjalan menyusuri lorong rumah sakit dengan tatapan tajamnya. Tak biasanya ia seperti itu, karena Teo yang biasanya berwajah tengil namun tampan membuat ia begitu banyak di gemari para wanita, kini berubah bagai macan yang siap menerkam mangsanya.

"Bos, saya sudah menemukan pelakunya." Lapor Teo pada Satria yang kini tengah memeluk istrinya yang sedang tertidur karena kelelahan.

"Tunggu apalagi? hancurkan!" Ucapnya pelan namun terdengar sangat menakutkan.

"Baik."

Mendengar hal itu, Teo mengeluarkan ponsel pintar miliknya dan menghubungi beberapa pasukan Black Jack. Ia dengan sigap menyusun strategi untuk melakukan penyerangan.

Sedangkan di lain tempat, Raquel duduk termenung memikirkan perbuatannya tadi sore. Kenapa ia sama sekali tak menikmatinya? Kenapa saat melihat Zara terkapar lemas membuat hatinya berdenyut sakit?

Ia mengacak rambutnya frustasi, "bodoh! bodoh! bodoh!" Umpatnya tak tahan lagi dengan tindakan yang ia perbuat sendiri. Bukannya mendekati Zara secara baik-baik, ia malah melukainya.

Tangannya terulur mengambil sebuah pas foto yang berisikan wajah cantik Zara yang tengah memakai gaun indah dengan satu bucket bunga di tangan. Ia yakin gambar itu di ambil kala gadis itu tengah menjalankan misinya.

Beberapa kali, ia mengelus wajah Zara dengan tatapan sendu. Betapa bahagianya ia jika gadis ini menjadi miliknya. Saat larut dalam pikirnya, suara ponsel miliknya berdering dengan keras. Ia pun dengan cepat mengangkat telepon tersebut dengan sedikit malas.

"Tuan, Black Jack datang membawa pasukan."

"Apa?" Teriaknya seraya menggebrak meja dengan kuat.

"Siapkan pasukan inti, kita akan bertarung dengan mereka." Lanjut nya dengan mata yang kian menajam.

"Baik tuan."

Teo akan membalas apa yang telah di perbuat Raquel. Walau bukan dalam pertarungan, ia akan membalasnya dengan cara lain.

Jari tangannya begitu lihai menekan tombol secara acak. Walau tak di mengerti oleh orang lain, tapi Teo sangat paham akan kode dari monitor tersebut. Ya, inilah temuannya. Ia menerobos pertahanan Keamanan kantor milik Raquel. Tanpa ada yang bisa menghalanginya, Teo dengan santai menghancurkan sebuah perusahaan layaknya tengah bermain game.

Dengan bubble gum kesukaan Zara yang di kunyah nya tanpa mengalihkan sedikit pun pandangan pada layar monitor. Sedikit demi sedikit, sebuah virus mulai menyebar di komputer kantor milik Raquel. Teo sangat yakin, virus yang di tanamnya pada perusahaan itu akan membuat perusahaan itu hancur seketika.

~~~~~

"Kak... kenapa lo bisa begini sih?" Ucap Arkan yang sangat kesal akan tingkah kakaknya yang bebal ini.

LAST PRINCESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang