-LP48|S2-

338 50 10
                                    

Satu minggu kemudian, Arkan pun terbebas dari jeratan selang infus juga jarum suntik yang ia dapatkan setiap malamnya dalam satu hari. Zara mengemas baju Arkan dengan Satria yang kini tengah memapahnya saat berjalan. Zara melihat salah satu bodyguard nya dan memberikan tas berisi pakaian Arkan padanya. Ia menelpon Xenan yang bisa di pastikan bahwa dirinya tengah berada di kantor.

"Hallo sayang."

"Hallo, Gio, Arkan sudah pulang. Aku dan daddy yang jemput dia. Nanti sepulang kerja kamu dateng ke mansion mommy ya."

"Baiklah, kamu naik mobil dengan daddy kan?"

"Iya sayang."

"Okey, take care honey, i love you."

"I love you too."

Xenan menutup panggilannya dan menatap sekitar. Semua pasang mata tertuju ke arahnya dan... "apa yang kalian lihat?"

Semuanya langsung menundukkan kepalanya mencoba untuk berpaling dari Xenan. Namun apalah daya, saat para karyawan wanita mengharapkan posisi dimana mereka yang menjadi istri bos nya. Tapi itu semua pasti hanya akan jadi angan-angan yang jelas tak akan pernah tercapai.

Rapat kembali berjalan seperti sedia kala. Namun, suasana ruangan tidak terlalu dingin seperti sebelumnya. "Apakah si bos membutuhkan suara nyonya bos untuk menghangatkan hatinya?" Pikir para karyawan lain saat merasakan kelegaan dalam hati mereka.

Beberapa karyawan wanita saling lirik dan mendapatkan rencana mereka sendiri. Ya, ini adalah bahan gosip yang sangat di butuhkan karyawan lain untuk menyegarkan pengetahuan mereka tentang bos perusahaan ini.

Hot News!!!

Saat rapat tadi, seperti biasa suasana ruangan terasa begitu dingin hingga menggigil. Tapi, saat handphone yang selalu di matikan nya itu berbunyi, suana berangsur naik dan menghangat.

Asal kalian tau saja, bos sangat mencintai istrinya. Saya berharap kalian tidak menyinggung perasaan istri bos karena karir atau nyawa kalian lah taruhannya.

Sekian berita hari ini.

[Sepertinya bos cinta banget sama istrinya.]

[Bener, gue jadi pengen ada di posisi istrinya.]

[Jangan terlalu tinggi mimpinya.]

[Hahahha, udah bisa liat bos senyum aja suatu kehormatan. Apalagi istrinya.]

[Andai gue secantik istrinya.]

[Saya karyawan baru, tolong beritahu dengan jelas detail informasinya. Saya takut melakukan tindakan yang salah.]

[Kami semua di larang keras mengambil foto bos apalagi istri tercintanya.]

[Astaga!]

[Istrinya yang selalu menggunakan skateboard itu kan?]

[Betul. Dia sangat! SANGAT CANTIK! tatapannya tajam, suaranya halus namun dingin, matanya berwarna biru dan bisa saya pastikan dia termasuk orang kaya.]

[Menjauh lah jika kalian berfikir untuk merebut posisi nya.]

[Aku bahkan tak bisa di bandingkan dengan skateboard nya.]

[Senyuman bos mengalihkan dunia gue seketika pas di ruang rapat tadi!]

[Suami idaman!]

[Astaga! Aku sangat penasaran! benarkah istrinya secantik itu?]

[Gue  yakin, kalo lo liat langsung, bibir lo bakal mangap sampe ilernya keluar dari mulut lo.]

Pembicaraan di group semakin memanas kala membicarakan bos tampan mereka, di tambah lagi dengan berita istrinya yang fenomenal. Beberapa orang yang baru saja masuk perusahaan sangat penasaran dengan sosok yang mereka bicarakan sedari tadi.

LAST PRINCESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang