Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ini sudah mendekat akan hari kelulusan Dahyun. Setelah perjuangannya menyelesaikan skripsinya, akhirnya tinggi beberapa hari lagi ia akan dinyatakan lulus dari kampusnya dan segera wisuda.
Dahyun tidak sabar akan hari itu tiba. Jantungnya setiap hari berpacu cepat menunggu hari wisuda itu. Ia akan tampil secantik mungkin nanti.
"Dahyun, setelah kuliah apa yang akan kau lakukan setelahnya?" Tanya tuan Kim di tengah ruang makan ini. Saat ini mereka sekeluarga sedang sarapan pagi termasuk Taehyung dan Sana.
Dahyun tampak berpikir, "tidak tahu bu. Apa yang harus kulakukan ya?"
"Kenapa bertanya? Tentu saja kau harus mencari pekejaan Dahyun," nyonya Kim tampak menahan kesal pada anak bungsunya yang terlalu santai.
Taehyung diam-diam tersenyum memperhatikan Dahyun yang duduk dihadapannya.
"Aku bingung, ke mana aku harus mencari pekerjaan."
"Kau pintar Dahyun, pasti mudah mendapatkan pekerjaan untukmu," sahut Sana tersenyum tipis. Namun, senyumnya menurun saat tak sengaja ia menoleh ke samping melihat Taehyung tersenyum memperhatikan Dahyun.
Dahyun memanyun, "tetap saja sulit. Bagaimana aku ikut menjadi dosen seperti Taehyung oppa?" Kemudian menyengir menatap Taehyung.
Taehyung terkekeh gemas ingin sekali lancang mengusap kepala Dahyun. "Boleh, tapi jika kau kembali kuliah melanjutkan S2 dan S3."
Dahyun kembali manyun, "belajar memuakkan oppa."
Taehyung hanya terkekeh pelan.
Tanpa disadari kedua orang ini, keluarga mereka mulai memandang mereka aneh. Mendengar Dahyun masih menyebut Taehyung dengan 'oppa' yang seharusnya 'kakak ipar' ditambah lagi senyum Taehyung bukan senyum biasa untuk Dahyun.
Diam-diam Sana menghela nafas.
"Dahyun, bagaimana dengan perusahaan Jimin? Kau bersedia?"
Dan setelah mendengar perkataan tuan Kim, senyum Taehyung melurus. Cengkramannya pada sendok semakin kencang.
