Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chaeyoung memindahkan beberapa peralatan lukisnya. Dengan gesitnya ia menaruh semuanya di dalam kardus. Setelah beres, ia menepuk beberapa kali kedua tangannya merasakan debu menempel.
Hendak Chaeyoung berbalik, ia termangu melihat Yoongi di ambang pintu kamarnya.
"Setelah beres, jangan lupa untuk menguncinya. Kamar ini lebih pantas digunakan orang yang punya otak."
Selepasnya Yoongi meninggalkannya. Chaeyoung menghela kasar. Sedih dengan sikap kakaknya sudah setahun ini begitu dingin dan ketus padanya. Chaeyoung sadar, semenjak ia berkencan dengan Namjoon, pria yang jauh lebih tua darinya, Yoongi mulai berubah padanya.
Setelah Chaeyoung diterima di salah satu universitas ternama di Seoul, ia berencana untuk pindah ke asrama. Ini juga ada alasannya karena Yoongi.
Namjoon sibuk menyetir di sebelahnya. Pria berkepala tiga itu rela terlambat ke kantor demi mengantarnya ke kampusnya yang baru. Seharusnya Chaeyoung bangga, namun raut wajahnya tampak murung. Bukan karena mereka tidak akan bertemu lagi, Chaeyoung bisa saja keluar asrama sesuka hati karena tidak ada peraturan. Yang membuatnya sedih adalah mereka pasti akan jarang berkomunikasi.
Hampir mendekati setahun hubungan mereka, sifat Namjoon benar-benar berubah. Namjoon lebih pendiam dengannya. Sedikit waktu sudah mereka habiskan. Bahkan ketika hari istimewah mereka, Namjoon malah sibuk. Hari itu Chaeyoung mengetahui bahwa ada pesan-pesan dari wanita lain. Tapi ia tetap bungkam.
"Oppa, jangan sering melewatkan jam makan siangmu." Ujar Chaeyoung memperhatikan Namjoon sibuk menuruni koper serta kardus miliknya dari bagasi mobil.
"Iya baby, oppa tidak akan lupa. Kau juga, rajin lah belajar di sana. Jangan suka membolos."
Chaeyoung mengangguk tersenyum. Ia pikir Namjoon akan mencium kening atau bibirnya saat akan pergi. Namun kekasihnya itu malah hanya mengusap kepalanya.
Kepergian Namjoon begitu saja membuat Chaeyoung sedih.
"Kau tidak akan berselingkuh kan oppa?" Lirihnya memandangi mobil Namjoon mulai menjauh.
