Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jin oppa~"
Jin sudah hafal sekali panggilan serta khas manja gadis berseragam SMA di belakangnya ini. Bibirnya tertarik menjadi senyuman tipis lalu bergerak cepat menyiadakan makanan siang untuk gadis di belakangnya ini.
Ini mungkin sudah kebiasaan baru Tzuyu. Setiap jam istirahat, ia akan pergi ke dapur langsung menemui Jin. Orang-orang mulai mengaggapnya aneh, tapi ia tak peduli. Yang terpenting baginya adalah bisa melihat pria yang telah mengisi hatinya beberapa minggu ini.
"Makananmu telah selesai," Jin menyuguhinya tepat di meja depan Tzuyu.
Wajah gadis ini berbinar, namun ia lebih menikmati memandang rupawan Jin daripada makanannya yang tampak menggiurkan.
Jin terkekeh pelan, "Tzuyu makanlah."
"Oppa, apa kau tidak lelah bekerja di sini?" Tzuyu merasa sedih melihat wajah pria tampan ini terus dibanjiri keringat. Tentu saja karena dapur ini cukup panas.
"Tidak ada yang tidak lelah bekerja. Ini sangat lelah malahan. Tapi aku menikmatinya," Jin tersenyum mampu melelehkan Tzuyu.
"Oppa~"
"Mmh?"
"Oppa mau tidak bekerja di perusahaan ayah? Oppa bisa menjadi manajer. Dan kerjaan oppa hanya duduk mengatur saja di ruangan dingin, tidak seperti ini panas sekali." Tzuyu mulai nengibas wajahnya.
Jin mendengarnya kemudian terdiam. Ia memandangi wajah cantik Tzuyu. Satu hal yang baru diketahuinya di sini, siswi SMA ini memiliki ketertarikan padanya.
