Playgirl (5)

445 40 4
                                    

Langkah kaki itu berjalan tegas membelah keramaian orang di gedung besar nan mewah ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langkah kaki itu berjalan tegas membelah keramaian orang di gedung besar nan mewah ini. Tanpa terganggu sedikit pun dengan ocehan orang sebab senggolan bahu yang dihasilkannya, ia terus berjalan penuh emosi yang membucah.

"Apa yang ingin kau lakukan?"

Sebuah tangan dari Yoongi menahan Jimin yang hendak mendekati kedua mempelai pengantin berdiri di depan menampilkan senyum cerah keduanya.

"Lepaskan." Suaranya merendah namun tidak menakutkan bagi Yoongi.

"Adikku mantan kekasih Namjoon, tapi dia menerima dengan tabah. Kau lihat, dia juga datang sambil tersenyum mengiklasi. Lalu kau? Pria tua yang susah untuk move on? Haha.." tawa datar Yoongi ternyata dapat menolehkan wajah Jimin. Pria ini tampak sangat marah.

"Kau tidak tahu apa-apa."

Alis Yoongi terangkat satu, "tidak tahu apa-apa? Mina mantan kekasihku."

Jimin membeku. Nama itu kembali terucap setelah sekian lama berlalu. Bahkan bertatapan dengan wanita jepang itu lagi sudah tidak pernah. Sekarang... apa kabar dengan wanita itu?

"Alasan kenapa kau dan Jeongyeon berpisah, Mina sudah memberitahuku. Aku kasihan pada mereka berdua, kenapa bisa termakan buaya sepertimu."

"Tutup mulutmu!"

Seringai Yoongi malah menaik. Ia kemudian berlalu begitu saja. Sementara Jimin kembali memandang perih Namjoon dan Jeongyeon yang tengah bahagia atas pernikahan mereka. Hatinya teremas. Benar-benar sakit. Kini... ia benar-benar terlambat.

Perlahan tapi pasti Jimin mendekati keduanya. Raut wajahnya mulai berubah sendu.

Tepat berhadapan senyum Jeongyeon menurun. Genggaman Namjoon menyadarkannya bahwa pria itu akan melindungi dirinya.

"Selamat... atas pernikahan kalian," suara Jimin sangat lirih. Tatapan beralih pada Jeongyeon.

"Maafkan kesalahanku. Aku menyesal, sangat. Maafkan aku Jeongyeon," hampir saja Jimin menangis ketika tiba-tiba terhenti sebuah senggolan dari bahunya menghentikannya.

"Ah! Maafkan aku tuan. Maafkan aku. Aku tidak sengaja. Maafkan aku," seorang wanita berseragam lengkap pelayan di acara pernikahan ini membungkuk bersalah di hadapan Jimin.

"Tidak masalah."

Wanita itu mengangkat kepalanya. Saat itu pula waktu seakan berhenti. Keduanya hanya bisa mematung satu sama lain dengan debaran di dada mulai berdetak.

Sementara Jeongyeon mulai tersenyum tipis melihat kedua orang itu.

Mulut Jimin mulai terbuka bergumam. "Mina?"

"Jimin?"

- The End -

Life Goes On ♥ BANGTWICE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang