Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hai Jimin oppa, kau datang sendiri?" Mina menyapa pria tampan itu yang kini duduk sendirian di cafe tempatnya berkerja.
Jimin mengangguk tak lupa tersenyum pada Mina. "Iya, Jeongyeon sedang sibuk."
Bohong Jimin mengatakannya, ia berharap Jeongyeon tak mengetahuinya. Tujuan Jimin datang ke cafe ini kembali adalah hanya untuk melihat Mina saja, si gadis cantik yang lemah lembut. Semenjak pertemuan pertama mereka beberapa hari yang lalu, Jeongyeon memperkenalkan mereka, Jimin menjadi selalu memikirkan Mina.
"Baiklah, kau ingin memesan apa oppa?" Mina juga terlihat sudah akrab dengan Jimin, karena kemarin mereka juga sempat bertukar nomor ponsel. Saat itu, Jeongyeon tidak curiga sama sekali.
"Memesanmu boleh? Hehee..."
Mina hanya menggeleng tersenyum saja menganggap perkataan Jimin hanya lelucon saja.
"Tidak boleh, nanti bos-ku akan marah jika karyawan hebatnya ini diambil orang," lanjut Mina mengikuti lelucon Jimin.
Jimin terkekeh kecil, sungguh Mina gadis yang berbeda di matanya. Lembut sekali jika sudah berbicara, berbeda sekali dengan Jeongyeon, gadis yang sedikit tomboy.
"Mina..."
"Ya?" Mina masih memasang senyumnya.
"Apakah kau bisa menemaniku?"
Mina terdiam. Senyumnya mulai berganti arti, menjadi terkesan memaksa. Sekarang ia tahu mengapa Jimin terus menatapnya dengan tatapan bebeda.
