Hi (3)

324 40 1
                                    

Pelamaran yang tak terduga masih mengelilingi benak Mina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pelamaran yang tak terduga masih mengelilingi benak Mina. Satu gelas pecah berhamburan akibat dirinya karena tidak fokus bekerja. Tubuhnya membungkuk mengutip serpihan kaca tersebut. Seseorang ikut serta membantunya. Lengan balutan jas dan harum parfum yang dikenali Mina mendongakkan kepalanya.

"Jangan. Duduk saja," Mina menahan tangan Jimin ketika pria itu menyentuh serpihan kaca.

"Tidak. Kau bisa terluka," sisi keras kepala Jimin mulai keluar.

"Kau pelanggan. Tolong duduklah, mereka melihat kita." Pandangan mulai terlihat jelek di mata para pelanggan. Untuk apa membantu pelayan di cafe ini?

Jimin masih bersikeras. "Biar aku saja Mina. Kau bisa terluka."

"Jimin..."

"Mina, dengarkan aku." Tatapannya serius mengalahkan Mina. Pada akhirnya wanita jepang ini menurut saja.

Serpihan kaca telah bersih. Mina mendekat pada meja Jimin dan memberikannya jus. "Aku memberinya gratis karena kau menolongku."

Senyum yang begitu manis terpancar. Jimin merasakan kehangatan Mina kembali lagi padanya. "Terima kasih Mina."

Setelah sekian bertatap muka, Jimin bisa merasakan debaran di hatinya menggila melihat senyum tipis Mina tertuju untuknya. Hatinya menghangay. Inilah yang diinginkannya. Mina-nya yang lembut.

"Sama-sama Jimin."

Dan seruan nama yang begitu lembut teralun di telinga Jimin.

- To Be Continued -

Life Goes On ♥ BANGTWICE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang