Setelah menghabiskan satu minggu lebih bertengkar dengan pikirannya akhirnya Namjoon berhasil membawa Chaeyoung untuk duduk berdua membicarakan hubungan mereka. Hatinya sedikit mengilu melihat Chaeyoung mengabaikan dirinya. Bahkan gadisnya itu enggan menatapnya saja.
"Baby..."
Chaeyoung menarik tangannya dari meja ketika Namjoon ingin menyentuhnya. Helaan kasar terdengar dari Namjoon, tapi Chaeyoung berpura tak peduli. Biar pria itu tahu bahwa ia sangat marah. Kenapa setelah hampir dua minggu ini Namjoon bergerak memaksanya untuk bertemu? Kenapa tidak hari kedua mereka bertengkar, agar permasalahan cepat siap.
"Maafkan aku, Chaeyoung."
Tidak ada lagi kata 'baby' yang menjadi panggilan sayang untuk dirinya. Chaeyoung semakin kesal.
"Kau boleh marah padaku. Aku pantas mendapatkannya."
Chaeyoung berdecih mendengar. Teruskan saja pria bajingan.
"Tapi tolong jangan mendiamkan aku seperti ini. Tatap aku, akan kujelaskan semuanya."
Chaeyoung tetap mengabaikannya. Ia memilih melihat jalanan keluar cafe ini. Sampai atensinya mendapatkan Yoongi baru saja keluar dari mobil. Sedang apa kakaknya di sini?
"Chaeyoung, ada hal penting ingin kukatakan."
Fokus Chaeyoung tetap melihat ke luar. Ia dan Yoongi saling tatap dari sini. Pria itu tidak bergerak tetap berdiri di pintu mobilnya.
"Sebaiknya hubungan kita sampai di sini saja."
Setelahnya detak jantung Chaeyoung seolah berhenti. Kepalanya langsung menegak menatap Namjoon. Ia menatap dalam mata itu mencoba mencari keseriusan. Benar saja, tatapan Namjoon tak ada candaan. Apa maksud pria ini?!
"Ka-kau? Oppa...? Kau bicara apa?" Chaeyoung merasakan lidahnya keluh. Ingin marah namun hatinya malah terasa teremas hingga membuatnya ingin menangis.
Namjoon menatap sendu gadisnya, "usiaku sudah sangat matang. Orangtuaku memaksaku menikah di tahun ini, jika tidak mereka akan marah besar. Aku tidak ingin jantung ibuku kambuh. Hanya ini pilihanku sekarang." Kepalanya tertunduk.
Chaeyoung menggeram kecil. Ia menghapus air matanya yang telah jatuh dengan kasar. Sungguh ini sangat menyakitkan hingga menyesakkan dadanya.
"Kenapa kau tidak bisa menungguku oppa?! Sedikit lagi hiks... sedikit lagi kau menungguku, aku akan segera lulus hikss... kenapa oppa? Kenapa kau begitu jahat."
Chaeyoung terus menangis. Sampai pula ia menutup matanya ketika Yoongi tiba-tiba datang memukul Namjoon dengan brutal. Untuk kali ini ia berpihak pada kakaknya.
Yoongi benar, Namjoon tak pantas dengannya. Pria itu hanya memainkan perasaannya. Namjoon pantas mendapatkan pembalasannya!
- The End -
KAMU SEDANG MEMBACA
Life Goes On ♥ BANGTWICE ✔
FanfictionHidup terus berlalu. Jadi melangkah maju sajalah. BTS & TWICE Short Story ✿