Brakk!!
Bantingan pintu keras serta suara nafas tersengal itu seketika menarik perhatian umat manusia yang tengah berkumpul di dance room ini. Sang intruski yang tak lain adalah Hoseok terkejut melihat kedatangan Momo tiba-tiba.
"Wah... intruksi Momo!" Salah seorang rookie seperti mengenal Momo menatap kagum wanita itu.
Momo tersadar seketika dengan tindakan lancangnya ini. Ia tersenyum bersalah pada semua orang di dalam. Lalu ia menatap Hoseok tajam. Pada akhirnya Hoseok pun meminta semua orang untuk beristirahat menyisakan dirnya dan Momo berdua di dalam ruangan ini.
"Apa ini!"
Hoseok melihat sebuah kertas yang baru saja diletakkan di lantai di hadapannya duduk ini. Ia terdiam menyadari itu adalah kertas pengunduran dirinya di agensi sebelumnya.
"Aku pikir masa kontrakmu sudah habis. Tapi kenapa aku mendapatkan ini? Kenapa kau mengundurkan diri tanpa alasan Hoseok?"
Mata Momo berkaca-kaca. Hoseok mendesah pelan. Ia bangkit berdiri menghidupkan musik. Momo hanya diam memperhatikan Hoseok mulai menarik dengan alunan musik lembut. Sampau kemudian Hoseok menariknya untuk berdiri dan menari bersama. Kali ini musik berputar sendirinya menjadi alunan jazz.
Mereka berdua sama-sama menjadi berdansa mengikuti irama gelombang.
Hoseok bisa melihat kedua bola mata Momo mulai menjatuhkan air mata. Hatinya mulai terasa sakit.
"Kenapa kau menangis?"
Pertanyaan itu membuat Momo kesal, "kau masih bertanya?!"
"Aku punya alasan untuk mengundurkan diri."
"Apa itu? Beritahu aku Hoseok."
Hoseok tersenyum tipis, "ingin melupakanmu."
"A--apa? Ta--tapi kenapa? Bukankah kita ini teman?"
Momo menyadari wajah Hoseok berubah geram. "Aku benci kata teman! Sekarang aku sadar kita tak pantas untuk berteman!"
Nafas Momo kemudian tercekat. "Aku mencintai Momo! Sadarkah kau?! Kenapa cepat sekali kau mencari penggantiku? Tak adakah ruang kosong untukku?"
Air mata Hoseok lolos kemudian. Untuk pertama kali ia menangis di hadapan seorang wanita selain ibunya.
"Masih ada ruang."
Hoseok tertegun melihat senyum Momo. "Aku dan Yoongi oppa telah putus beberapa minggu lalu. Kami menjalin hubungan tidak serius. Karena kami sadar siapa di hati kami sebenarnya."
Seketika itu pula senyum Hoseok mulai muncul dengan mata binarnya. Jantungnya berdegup kencang di kala ia mulai menyentuh bibir manis Momo.
Sekarang mereka telah sadar bahwa tak ada pertemanan di antara pria dan wanita dengan normal. Hoseok menyesal mengucapkan teman untuk Momo. Walaupun menunggu setahun, Momo merasa tidak menyesal menunggu Hoseok membuka hatinya. Dan mereka berhenti untuk menari dengan senyuman di wajah masing-masing.
- The End -
KAMU SEDANG MEMBACA
Life Goes On ♥ BANGTWICE ✔
FanfictionHidup terus berlalu. Jadi melangkah maju sajalah. BTS & TWICE Short Story ✿