Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Dimana chef Jin?"
Chef wanita di depan Tzuyu ini mulai bosan akan pertanyaan gadis tinggi ini setiap kali ke kantin hanya bertanya dimana rekan kerjanya sekarang. Cukup kesal memang, tapi ia berusaha ramah.
"Hari ini chef Jin bertugas di dapur."
Tzuyu berdiri melipat tangannya di dada melirik ke belakang, tepatnya tempat para chef di dapur sana. Nihil, tak ditemukannya sama sekali sosok pria tampan itu.
"Tapi dia tidak ada, dimana dia?" Tzuyu kembali menatap wanita paruh baya itu.
"Nak, apakah kau ingin makan tidak? Di belakang sudah banyak antrian, kau membuat mereka menunggu terlalu lama."
Tzuyu baru menyadari bahwa sudah banyak cacian untuk dirinya karena telah membuat kerusuhan di kantin ini. Maklum saja, ini jam istirahat semua akan menggila ketika sedang lapar.
"Aku tidak peduli. Aku hanya ingin chef Jin yang melayaniku."
Tzuyu tetaplah Tzuyu, si gadis keras kepala yang tidak peduli dengan apapun sebelum keinginannya terkabulkan. Ini semua karena orangtuanya terlalu memanjakan dirinya, sehingga sifat jeleknya pun terbawa hingga dewasa.
Rupanya usaha Tzuyu bersikap rajuk ini membuahkan keributan yang semakin gaduh. Orang-orang di belakang antrian Tzuyu memaki gadis itu tapi tak sampai menyentuh.
Hingga akhirnya chef wanita itu panik dan pada akhirnya memanggil seseorang ke dapur.
"Nona Tzuyu, ayo masuk ke dapur. Aku akan melayanimu."
Wajah Tzuyu detik berikutnya berubah berbinar melihat Jin. Saat ini pula Tzuyu merasakan perutnya terasa tergelitik hanya melihat paras wajah tampan itu walaupun banjir dengan keringat. Tzuyu akui bahwa ia telah jatuh hati pada pria yang berusia terpaut jauh darinya.
