Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pengereman bus yang mendadak membuat sebagian penumpang berteriak terkejut dan protes tak terima.
"Ahjussi, berhati-hatilah!" Kesal Nayeon.
"Maaf sekali nona, ada motor tiba-tiba berhenti di depan bus." Sang pria tua menyesal.
Nayeon sontak melongokkan kepalanya. Suara kaki menaiki bus mengalihkan perhatian semua penumpang. Sosok yang sangat dikenal Nayeon membulatkan matanya. Oh gila! Kenapa Yoongi menjadi seperti ini?!
Tatapan tajam Yoongi menarik tangan Nayeon tanpa berbicara. Nayeon tak bisa memberontak lagi. Ini akan memalukan jika ia memaki Yoongi di tempat umum ini. Ah... pria ini menyebalkan.
"Kau ini, kenapa?!"
Suara melengking Nayeon dari belakang malah diabaikan Yoongi. Ia malah mempercepat laju motornya hingga Nayeon tersentak melingkarkan kedua tangannya di pinggang Yoongi.
"Dasar pria gila!!"
Siapa yang tahu, Yoongi malah tersenyum tipis di balik helm-nya.
"Turunkan aku! Aku tidak mau berangkat bersamamu!!!"
Pukulan demi pukulan Nayeon sasarkan pada bahu lebar itu. Membabi buta tanpa perasaan demi meluapkan emosi yang kini memenuhi ruang hatinya. Namun, tetap saja tenaga wanita tidak akan sebanding milik pria. Yoongi tanpa kesakitan hanya mengabaikan saja.
"Ya!!! Turunkan aku kubilang!"
Yoongi menulikan telinganya rapat. Semakin Nayeon berteriak meminta turun, semakin pula Yoongi mengencangkan laju motornya. Pada akhirnya Nayeon hanya pasrah duduk di boncengan. Tapi hatinya terus mengutuk nama Yoongi. Beraninya pria ini membuat hatinya berdebar kencang dalam keadaan seperti ini.
