PROLOG

6.5K 339 58
                                    




Malam hari yang gelap di tambah suasana ditempat itu yang begitu mencekam.

Seorang pria dikejar oleh beberapa orang yang memakai pakaian serba hitam dan topi dikepalanya.

"Berhenti !!!" Teriak salah satu pria yang berpakaian serba hitam mengejar pria yang berlari didepannya.

Pria yang berlari itu terlihat sangat ketakutan dengan wajah yang sudah terlihat tidak enak untuk dipandang. Banyak luka disekitar wajahnya dan darah yang mengalir di pelipisnya. terlihat sangat begitu lemah.

Pria itu tidak sengaja tersandung batu kecil dan membuatnya jatuh. ia melihat kearah belakang. terlihat orang yang mengejarnya masih jauh darinya. pria itu dengan cepat bangkit dan berlari tapi seseorang sudah berdiri didepannya dengan berpakaian sama dengan orang yang mengejarnya, pria itu berdiri dengan tatapan yang sangat mengerikan, memakai topi dan tak lupa memegang pistol ditangannya.

"Tu..tuan" Ucap pria itu dengan wajah terkejutnya.

Pria yang memegang pistol itu berjalan menghampiri pria yang dipenuhi luka diwajahnya.

Dan tiba-tiba datanglah beberapa pria berbadan besar dan berpakaian serba hitam, beberapa pria yang sempat mengejar pria itu. mereka membuat lingkaran yang melingkari 2 pria didalamnya.

Terlihat tatapan pria yang memegang pistol itu sangat tajam. dan sedetik kemudian..

DOR.

"Arghhh...

ia menembak kaki pria yang berada didepannya hingga berjongkok. terdengar suara kesakitan dari pria yang terkena tembak.

BUGH.

Pria yang memegang pistol tersebut memukul wajah pria yang ia tembak tadi sehingga membuatnya terkapar dilantai. dan langsung menginjak perut pria yang sudah ia tembak kakinya.

Pria itu menatapnya dengan sangat tajam. Terlihat begitu sangat marah dan mengangkat tangannya dan mengarahkan pistol yang ia pegang ke wajah pria yang sudah terkapar dilantai.

"Apa ada pesan terakhir sebelum kau meninggalkan dunia ini" Ucap pria itu sambil menyeringai. berdiri dengan satu kakinya yang ia injak keperut pria yang ada dibawahnya. sambil memegangi pistol yang mengarah ke wajah pria yang ada dibawahnya.

"To..tolong ma..maafkan saya tuan" Jawab pria tersebut dengan sangat lemah.

"Tidak ada yang lebih tau dari orang-orangku hukuman apa yang akan diberikan bagi seorang pengkhianat" Ucap pria tersebut dengan tatapan tajam.

"Dan kau sudah tau itu, Mantan anak buahku" Ucap pria yang memegang pistol yang berbisik pada pria yang ia injak.

"Ma.. maafkan saya tu.. tuan...

"Sayangnya saya tidak sebaik itu" Ucap pria yang memegang pistol tersebut sambil menekan pelatuknya Dan...

DOOR

Pria yang memegang pistol itu pun tersenyum puas. melihat yang ia tembak terkapar tak sadarkan diri dibawahnya.

"Bereskan semuanya" perintah pria itu dengan suara yang tegas dan berbalik sambil memakai kacamata. dan berjalan kearah mobilnya dengan seorang pria dibelakangnya.

Sebelum ia membuka pintu mobilnya. telinganya seperti mendengar seseorang yang meminta tolong.

"Apa kau mendengarnya" Ucap pria yang tadi menembak pada seorang pria dibelakangnya tanpa membalikkan badan.

"Ya. saya juga mendengarnya" Jawab pria yang berada dibelakang pria tersebut.

***


HANDSOME in the DARKNESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang