Chapter 18

1.4K 177 25
                                    


Happy reading.



"Bagaimana kondisimu rum? apa kau sudah baik-baik saja? Kau tau? Aku dan Tasya sangat khawatir saat kau tidak datang ke Cafe dan tidak bisa dihubungi" Ucap Grace yang terlihat sangat khawatir.

Arrumi yang baru saja datang dan masuk ke Cafe tersenyum. ia merasa terharu atas keperdulian teman-temannya.

"Aku baik-baik saja Grace kemarin kepalaku hanya sedetik sakit" Jawab Arrumi berbohong.

"Syukurlah kalau kau baik-baik saja, aku sangat khawatir padamu" Ucap Tasya dengan tersenyum. tapi Arrumi, sedetik kemudian wajahnya terlihat sangat bersalah. ia telah berbohong, dan ia seperti sedang berkhianat pada Tasya.

"Apa yang kau lakukan Arrumi, Tasya sangat baik, Kenapa kau tidak katakan yang sebenarnya padanya. Lagi pula kau tidak berselingkuh dengan Ammar" Ucap Arrumi dalam hatinya.

"Syaa... Aku.. akuu...

"Jangan lakukan itu, dia akan salah paham padamu jika kau mengatakan yang sebenarnya... kau tidak ingin kehilangan seorang teman bukan"

Arrumi ingat perkataan Ammar kemarin.

"Rum.. aku apa? kau ingin bicara apa ?" Tanya Tasya penasaran.

"Ah itu aku ingin berterimakasih padamu karena kau sudah menyuruh kekasihmu untuk membawa ku kerumah sakit waktu itu" Ucap Arrumi dengan tersenyum.

"Tidak papa, tidak perlu berterima kasih padaku berterima kasihlah pada Ammar, karena dia lah yang membawamu" Ucap Tasya dengan tersenyum.

Arrumi menganggukkan kepalanya.

***

Ammar mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh wajahnya terlihat sangat sendu, ia tidak henti-hentinya mengusap wajahnya frustasi dan terus menggelengkan kepalanya sambil berkata.

"Tidak mungkin, itu semua tidak mungkin. semua itu pasti salah. Apa yang di katakannya pasti sebuah kebohongan" Ucap Ammar dengan wajah sedihnya.

Ammar terus mengendarai mobilnya selama 5 jam lebih entah kemana tujuannya saat ini.

Tapi didepan jalan terdapat rambu bertuliskan.

'Welcome to Fabulous Las Vegas Nevada'

Yaa, saat ini Ammar sedang berada di Las Vegas. Tujuannya saat ini adalah rumah kedua orang tuanya. Rumah yang waktu kecil ia tempati bersama adik dan kedua orang tuanya. dan rumah yang menjadi saksi kejadian mengerikan yang dialami kedua orang tua Ammar.

Setelah cukup lama mengemudikan mobilnya akhirnya mobil Ammar memasuki pintu gerbang yang sudah dibuka oleh seorang pria tua berumur 60-an

Mobil Ammar berhenti didepan pria tua tersebut dan membuka kaca mobilnya.

"Nak Ammar datang" Ucap pria tua tersebut dengan wajah yang terlihat sangat bahagia.

Ammar tersenyum didalam mobil lalu selanjutnya ia kembali mengemudikan mobilnya untuk masuk kedalam pekarangan rumahnya.

Ammar keluar dari mobil bersamaan dengan seorang wanita tua yang keluar dari dalam rumah yang terlihat sangat bahagia

"Nak Ammar apa kabar ?" Tanya wanita tua yang sudah berdiri dihadapan Ammar bersama pria tua disampingnya.

"Kabar Ammar baik nek" Jawab Ammar sambil tersenyum.

"Sudah lama nak Ammar tidak datang kesini" Ucap wanita tua itu.

"Ammar akhir-akhir ini sangat sibuk nek sampai tidak ada waktu untuk datang kemari" Jawab Ammar dengan tersenyum.

Wanita tua itu mengangguk tersenyum lalu mempersilahkan Ammar masuk kedalam rumah. meninggalkan wanita tua dan pria tua.

HANDSOME in the DARKNESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang