Chapter 54

1.1K 164 15
                                    

Jangan lupa VOTE yah.

Happy reading.






"Apa kau sudah siap ?"

"Apa yang ingin kau lakukan ?" Tanya Jo

"Tidak ada" Jawab Ammar lalu memberi kode pada Marc, dan Marc pun langsung berjalan menghampiri Ammar sambil membawa botol obat lalu memberikan satu butir pada Ammar.

Ammar pun bangun dari duduknya dan berdiri didepan Jo.

"Hanya ingin melihatmu meminum obat ini" Lanjut Ammar dengan mengarahkan obat itu ke mulut Jo.

"Buka mulutmu!

"Apa yang kau rencanakan ?" Tanya Jo dengan tatapan yang tidak bersahabat.

Ammar tertawa sebentar.
"Apa aku terlihat sedang merencanakan sesuatu ?

"Buka mulutmu!!

Jo tidak mendengarkan ucapan Ammar saat memerintahkan nya untuk membuka mulutnya. jadi dengan terpaksa Ammar pun menendang aset Jo dengan sangat keras, membuat Jo terpekik dengan mata yang melebar dan mulut yang terbuka. dengan begitu Ammar pun langsung memasukkan pil Viagra kedalam mulutnya dan menutup mulutnya dengan rapat menggunakan tangan kirinya dan memukul dengan keras Jakun Jo dengan tangan kanannya. dan Jo pun langsung menelan pil tersebut membuat Ammar tersenyum menyeringai.

"Sebenarnya apa yang ingin kau lakukan? jika ingin membunuhku, kenapa tidak langsung bunuh saja aku!!!!

Ammar kembali duduk di kursinya sambil tersenyum.
"Bukankah itu terlalu mudah, kalau harus membunuh tanpa menyiksanya terlebih dahulu"

Setelah cukup lama sepertinya obat itu sudah mulai bereaksi terhadap tubuh Jo. tubuhnya bergetar dan keringat mengucur ditubuhnya dan terlihat saat ini Jo seperti sedang menahan sesuatu.

"Kauu... apa yang kau inginkan sebenarnya hahh!!! kenapa kau melakukan ini!!!

"Apa itu sangat sakit ?" Tanya Ammar dengan tersenyum puas.

"Bajingan!!!

"Aiishh... kurasa umpatan mu tidak terlalu buruk" Ucap Ammar dengan santainya. lalu melirik pada Marc sebentar.

Marc yang sudah mengerti pun berjalan kearah Jo dan langsung membuka kancing celananya Jo.

"Apa yang sedang kau lakukan sialan!!!

Jo melihat miliknya yang sudah mengeras dan berdiri tegak saat Marc sudah membuka seluruh celananya.

Marc langsung pergi dari ruangan, sedangkan Ammar tersenyum menyeringai lalu bangun dari duduknya, dan berjalan kearah sebuah lemari dan langsung membukanya.Terlihat banyak sekali senjata tajam seperti pisau, belati, dan juga pedang.

Ammar pun mengambil belati dan mengelusnya dengan lembut.

"Bukankah aku sudah pernah memperingatkan mu untuk tidak menyentuhnya Jo" Ucap Ammar dengan masih mengelus belati yang ia pegang.

"Lalu kenapa kau berani menyentuhnya bahkan INGIN MELECEHKAN NYA!!!!!

Ammar pun berbalik dan...

Sreeett.

"Aarrgghhhhhhhh!!!!!

Jo berteriak kesakitan saat miliknya terpotong dengan belati yang Ammar arahkan.

"Arrrrgggghhh!!!!

Ammar tersenyum dan menutup matanya perlahan.
"Terdengar sangat indah" Ucap Ammar dengan tersenyum.

"Bajingan kau Ammarr!!!!

Ammar mengangguk-anggukan kepalanya sambil tersenyum.

"Kau sangat brengsek!!!

HANDSOME in the DARKNESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang