Chapter 7

1.7K 183 30
                                    

Happy reading.





Tasya berjalan dipinggir jalan tidak jauh dari Cafe, dan ia melihat Ansel yang berada didalam mobil.

Tasya menyipitkan matanya dan sedetik kemudian ia melihat dari Arah mana mobil itu dan Tasya pun melihat kearah Cafe yang tidak jauh dari ia berdiri sekarang.

Tasya langsung pergi berlari secepat mungkin dan langsung masuk setelah sudah berada didepan pintu Cafe.

Tasya berjalan cepat kearah meja bar dengan nafas yang memburu.

"Tadi itu... tadi itu pria yang pernah... apa dia datang kemari ?" Tanya Tasya dengan Nafas yang memburu.

Arrumi dan Grace hanya menatap Tasya dengan wajah bingung mereka.

Arrumi melihat kearah luar Cafe dan menatap kearah Tasya kembali.
"Apa ada yang mengejarmu ?" Tanya Arrumi.

"Apa seekor Anjing mengejarmu ?" Tanya Grace dengan polosnya.

Tasya memutar bola matanya.
"Tidak, tidak ada yang mengejarku" Jawab Tasya yang kesal.

"Lalu ?

"Tadi.. aku dijalan melihat seorang pria waktu itu yang datang bersama Ammar. Apa pria itu habis dari sini ?" Tanya Tasya penasaran.

Arrumi dan Grace berpikir sejenak.

"Ah yaa, pria itu habis dari sini. Kenapa? apa kau punya masalah dengannya ?" Tanya Arrumi pada Tasya.

"Tidak, aku hanya ingin tau. Apa dia membuat masalah disini? karena waktu itu kalian bilang mereka sangat menyusahkan kalian. apa sekara-

"Oh, tidak Syaa.. dia tidak menyusahkan. Lagi pula dia datang sendirian saja, lagi pula yang menyusahkan kita bukan dia tapi Bos nya" Ucap Arrumi yang memotong ucapan Tasya dan menjelaskan semuanya.

"Benarkah ?

Arrumi menganggukkan kepalanya.
"Ya, kau tidak perlu khawatir" Jawab Arrumi dengan tersenyum.

"Apa dia mengatakan sesuatu ?" Tanya Tasya pada Arrumi.

Arrumi menggelengkan kepalanya.
"Tidak, dia tidak mengatakan apapun" Jawab Arrumi.

"Apa kau yakin ?" Tanya Tasya sekali lagi.

"Ah aku ingat, dia memberitahuku kalau Bos nya sedang berada di Indonesia" Jawab Arrumi yang ingat bahwa Ansel mengatakan kalau bosnya sedang berada di Indonesia.

"Hanya itu ?" Tanya Tasya.

Arrumi menganggukkan kepalanya.
"Hm, memangnya ada apa? kenapa kau terlihat sangat cemas ?" Tanya Arrumi yang sudah menyipitkan matanya.

"Tidak ada, aku hanya takut dia menyusahkan kita lagi, itu membuatku sedikit khawatir. Tentu kau tau bukan, siapa Ammar itu" Ucap Tasya dengan tersenyum.

Arrumi mengangguk-anggukan kepalanya.
"Ya, aku tau. Lagian aku juga tidak ingin berurusan dengannya" Jawab Arrumi dengan santainya.

"Sebentar... Sebenarnya kalian sedang membicarakan siapa? pria yang mana ?" Tanya Grace yang dari tadi mendengarkan pembicaraan antara Arrumi dan Tasya, tapi dia tidak tau siapa yang mereka bicarakan.

Arrumi dan Tasya memutar bola matanya malas. dan Tasya meninggalkan mereka dan menaruh barang yang sudah ia beli tadi.

"Grace...
Panggil Arrumi dengan wajah datarnya.

"Ya ?

Arrumi menghela nafas sabar.
"Besok-besok kalau kau keluar rumah, otakmu jangan kau tinggalkan dirumah, oke" Ucap Arrumi sambil menepuk kepala Grace pelan lalu pergi.

HANDSOME in the DARKNESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang