Happy reading.
Hari berganti hari bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun, Ammar sudah menghabiskan dirinya di dalam penjara, menulis beberapa angka di dinding dengan menggunakan spidol yang ia minta pada salah satu petugas.
Ammar hanya bisa melihat sinar matahari dari cela yang masuk kedalam dan saat sinar itu sudah menjadi gelap dia akan menambahkannya menjadi satu hari.
Ammar tidak bisa melihat dunia luar beberapa tahun ini sampai akhirnya beberapa tahun sudah berlalu dan Ammar menuliskan angka 20 yang berarti, ia sudah berada didalam penjara selama 20 tahun
Tubuhnya tidak nampak lagi seperti dulu, kini ia terlihat sangat tua dengan bulu-bulu yang tumbuh di sekitar rahangnya.
Ammar meringkuk dengan selimut yang menutupi tubuhnya.
Terdengar suara pintu jeruji besi di buka membuat Ammar tidak menoleh sama sekali, karena ia tau itu pasti dari petugas yang mengantarkan makanan untuknya.
"Nomor tahanan 102 dengan saudara Ammar fathee, ada seorang pria ingin menjengukmu"
Perkataan petugas membuat Ammar menoleh dan terbangun.
"Bertemu denganku ?"
"Iyaa, saya juga awalnya tidak percaya, karena selama beberapa tahun ini saya tidak pernah melihat ada satu orang pun yang menjenguk mu"
"Tapi saya sudah memastikannya dan dia memang benar ingin bertemu denganmu"
"Cepatlah"
Ammar berjalan bersama dengan petugas kepolisian yang membawanya ke tempat ruang besuk.
Saat Ammar memasuki ruangan itu, Ammar melihat seorang pria muda yang tidak ia kenali sedang duduk menunggunya sambil menatapnya.
"Hanya 20 menit"
Ammar pun mengangguk dan duduk di hadapan pria tersebut.
Ammar nampak menunggu pria itu untuk mengatakan sesuatu tapi hasilnya nihil, pria itu tidak mau membuka mulutnya dan hanya menatapnya dengan tatapan mata yang tidak bisa diartikan.
"Kau siapa ?" Tanya Ammar yang memulai percakapan terlebih dahulu.
Bukannya menjawab mata pria itu nampak begitu sendu.
"Nak, aku bertanya kau siapa ?"
Pria tersebut masih tetap tidak menjawab pertanyaan Ammar.
Itu membuat Ammar sedikit bingung dan sesaat kemudian ia mengerti.
Ammar pun bangun dari duduknya.
"Aku mengerti nak, kau mungkin salah orang, biar aku panggil petuga-"Daddy.."
Deg.
Ammar berdiri mematung di tempatnya, pria itu memanggilnya Daddy.
"Apa kau tidak merindukan putramu ?" Suara itu terdengar sangat lirih.
Ammar berbalik dan melihat kearah pria muda yang saat ini suda berdiri didepannya.
"Aku Ellard, putramu" Ucap Ellard dengan suara yang bergetar hebat.
Ammar menatap Ellard dengan tatapan sendu dan langsung menyentuh pipi putranya dan memegang pundaknya.
"Kau putraku ?"
Ellard menganggukan kepalanya dan Ammar pun langsung memeluknya dengan sangat erat.
"Putraku sudah tumbuh besar sekarang"
KAMU SEDANG MEMBACA
HANDSOME in the DARKNESS
Romantizm[FOLLOW DULU SEBELUM DIBACA] Menceritakan kisah Ammar dan Arrumi. dari cerita "Suami Halalku, DOSEN". Mengisahkan seorang mafia yang bernama (Ammar Fathee) jatuh cinta dengan seorang gadis yang bernama (Arrumi Nasha Barack), gadis yang begitu sanga...