Jangan lupa VOTE oke.
Supaya aku lebih semangat lagi buat ceritanya.. hihihiHappy reading.
Marc keluar dari lift dan berjalan kearah ruangan Ammar. saat sudah berdiri didepan pintu, Marc pun mengetuknya dan terdengar suara Ammar yang mempersilahkan nya untuk masuk.
Marc membuka pintunya dan melihat kearah Ammar yang saat ini sedang berdiri menatap kearah luar jendela yang menampilkan pemandangan kota LA.
Marc menyerngit karena melihat penampilan Ammar yang masih memakai pakaian semalam dan masih ada noda darah di kemeja putihnya.
Marc berjalan kearah Ammar dan berdiri dibelakangnya.
"Bos...
Terlihat tatapan Ammar begitu sangat sendu dan kosong, menatap kearah depan dengan wajah yang terlihat suram.
"Bos.." Marc mencoba memanggil Ammar dengan tenang.
"Anda baik-baik sa-
"Apa kau pernah dikhianati oleh 2 orang terdekatmu secara bersamaan Marc ?" Tanya Ammar dan terdengar sedikit rasa kecewa saat mengatakannya.
Marc menghela nafas dan ia baru mengerti sekarang, saat Arrumi bertanya padanya pagi ini. dan Ammar yang merasa dikhianati oleh 2 orang.
"Apa kau pernah mengalaminya ?" Tanya Ammar sekali lagi.
"Saya belum pernah mengalaminya bos" Jawab Marc dengan menundukkan kepalanya.
"Belum ?" Tanya Ammar dan sedetik kemudian ia tersenyum. "Saya berharap kau tidak akan pernah mengalaminya" Ucap Ammar dengan senyuman diwajahnya.
Marc merasa kasihan pada tuannya, dia sangat tau bagaimana perasaan Ammar saat ini.
"Anda baik-baik saja ?
Ammar tertawa dan langsung berbalik melihat kearah Marc.
"Apa aku terlihat sangat menyedihkan saat ini ?""Tidak bos, maksud saya bukan begitu-
"Pasti terlihat sangat menyedihkan" Ucap Ammar dengan tersenyum pahit.
Ammar kembali menatap kearah luar jendela.
"Tidak ada yang menginginkan kehidupan yang sedang ku jalani saat ini"
"Dan jika saja aku diberi pilihan, aku ingin hidup seperti mereka yang hidup dengan damai dan bahagia dengan keluarga mereka, dan bekerja hanya untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari" Ucap Ammar yang melihat kearah bawah dan melihat beberapa pejalan kaki.
"Tapi sayangnya takdir hidupku berbeda dari mereka, begitu banyak orang di sekeliling ku tapi pada akhirnya aku akan merasa sendirian"
"Banyak orang yang begitu baik padaku tapi pada akhirnya semua itu hanyalah rasa takut yang suatu hari akan menjadi pengkhianatan yang akan aku terima"
"Aku iri pada kebahagiaan mereka" Ucap Ammar dengan tatapan sendu.
"Tidak bisakah takdir memberi ku waktu sedikit saja untuk bisa merasakan apa itu kebahagiaan. paling tidak sehari saja, dan jika permintaan ku sangat keterlaluan aku tidak keberatan walau hanya 1 jam"
Marc menundukkan kepalanya tidak mampu berkata sepatah katapun.
Ammar tertawa miris.
"Bahkan mungkin takdir saja begitu enggan memberiku sedikit kebahagiaan""Marc...
"Iya bos"
"Haruskah aku berpisah dengannya"
KAMU SEDANG MEMBACA
HANDSOME in the DARKNESS
Romance[FOLLOW DULU SEBELUM DIBACA] Menceritakan kisah Ammar dan Arrumi. dari cerita "Suami Halalku, DOSEN". Mengisahkan seorang mafia yang bernama (Ammar Fathee) jatuh cinta dengan seorang gadis yang bernama (Arrumi Nasha Barack), gadis yang begitu sanga...