Chapter 46

1.6K 235 106
                                    


Jangan lupa di Vote dulu ya.

Happy reading.




Ammar sedang berdiri memperhatikan dokter Jammy yang sedang memeriksa kondisi Arrumi sambil menyimpangkan kedua tangannya didepan dada.

Saat sudah memeriksa kondisi Arrumi, dokter Jammy menghela nafas.
"Apa kau kekurangan uang untuk membeli makanan?

Ammar tidak menjawab ia justru masih terus menatap kearah Arrumi yang saat ini masih menutup matanya dengan infus yang terpasang ditangannya.

"Aku tidak butuh basa-basi, bagaimana kondisinya ?

Dokter Jammy memutar bola matanya malas.
"Perutnya kosong, dan dia sangat kekurangan cairan. tubuhnya sangat lemah saat ini, dan juga ia sedang demam.

"Kau tidak memberinya makan ?

"Berikan Marc resep obatnya, dia yang akan menebus obatnya" Ucap Ammar dengan mata yang terus menatap Arrumi.

Sekali lagi dokter Jammy memutar bola matanya jengah, ia sungguh harus bersabar. ia pun memberikan secarik kertas pada Marc.

"Dia akan segera sadar, saat sudah sadar nanti berikan dia makanan yang tidak berat. kau bisa memberinya bubur untuk di makan dan minum obat secara teratur" Ucap dokter Jammy memberitahu Ammar.

"Hm, kau bisa pergi sekarang" Ucap Ammar acuh, membuat dokter Jammy seketika membulatkan matanya dengan mulut yang terbuka lebar hampir menyentuh lantai.

"Mari dokter" Ajak Marc dengan sopan mempersilahkan dokter Jammy untuk berjalan duluan kearah pintu.

Sambil berjalan dokter Jammy mencibir Ammar dan Marc.
"Bos dan anak buahnya sama saja"

Setelah dokter Jammy dan Marc keluar dari kamarnya. Ammar pun berjalan menghampiri Arrumi dan duduk disampingnya. menatap Arrumi tanpa ekspresi dan kemudian bangun dan berjalan kearah kamar mandi.

****

Arrumi mengerjapkan matanya, dan perlahan membuka matanya, Arrumi melihat kearah sekitar sambil bangun dan mendudukkan dirinya.

Arrumi merasakan kepalanya sangat sakit, saat ia ingin memijat pelipisnya, ia merasakan sesuatu dan melihat kearah tangannya yang sudah dipasang infus.

Ceklek.

Pintu kamar mandi terbuka dan keluarlah Ammar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk yang menutupi bawah tubuhnya dan handuk kecil dilehernya.

Pintu kamar mandi terbuka dan keluarlah Ammar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk yang menutupi bawah tubuhnya dan handuk kecil dilehernya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Arrumi pun melihat kearah Ammar dan memperhatikan tubuhnya yang hanya ditutupi oleh handuk. Arrumi mematung di tempatnya. tubuh Ammar sangat bagus menurutnya.

"Kau sudah bangun" Ucap Ammar sambil berjalan kearah Arrumi. saat sudah berdiri didepan Arrumi, Ammar hendak menyentuh kening Arrumi tapi ekspresi Arrumi langsung berubah dan menahan nafasnya.

HANDSOME in the DARKNESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang