Chapter 49

1.6K 201 59
                                    

Happy reading.







Pagi hari.





Arrumi keluar dari kamar lalu berjalan menuruni tangga.

Saat ia sudah sampai di ruang makan, ia tidak melihat ada Ammar disana. ia juga tidak melihat ada Marc.

Tapi ia sangat bingung, semua anak buah Ammar terlihat sangat sibuk seperti sedang mendekorasi ruangan.

Seorang pelayan paruh baya pun datang.
"Nona ingin sarapan ?

Arrumi menganggukkan kepalanya.
"Akan saya sajikan"

"Tidak perlu bi, saya bisa sendiri" Ucap Arrumi dan pelayan paruh baya itu pun mengangguk.

"Bi, apa saya boleh bertanya ?

"Tanyakan saja nona"

"Apa akan ada acara dirumah ini ?

"Nona tidak tau ?

Arrumi menggelengkan kepalanya.
"Saya tidak tau bi"

"Tuan akan mengadakan pesta"

Arrumi mengerutkan keningnya bingung.
"Pesta ?

"Iya nona. yang saya dengar tuan telah berhasil memenangkan bisnis"

"Bisnis apa ?

"Saya kurang tau nona"

"Oh ya bi, apa bibi melihat Tanisha ?

"Tanisha sedang membersihkan kolam renang nona" Jawab pelayan tersebut.

"Terimakasih bi" Ucap Arrumi lalu beranjak pergi untuk menemui Tanisha.

Arrumi melihat Tanisha yang sedang membersihkan kolam renang dengan menggunakan leaf skimmer. Arrumi pun langsung menghampiri Tanisha.

"Perlu bantuan" tawar Arrumi sambil tersenyum.

Tanisha pun berbalik dan melihat Arrumi.
"Nona disini?

Arrumi menganggukkan kepalanya.
"Aku ingin membantumu"

"Tidak nona, saya bisa melakukan ini sendiri"

"Kenapa ?

Tanisha menggeleng.
"Saya sudah terbiasa melakukannya, lagi pula tuan tidak akan senang jika nona melakukan pekerjaan ini"

Arrumi pun mengingat perkataan Marc padanya.

"Setelah kejadian hari ini, saya harap nona mau memikirkan setiap tindakan yang nona lakukan, apakah akan menimbulkan masalah bagi orang lain atau tidak"

Arrumi menghela nafas.
"Baiklah kalau begitu aku akan menunggumu" Ucap Arrumi sambil duduk dipinggir kolam.

"Berapa umurmu ?

"16 tahun nona" Jawab Tanisha dengan terus membersihkan kolam renang.

"Kau masih sangat muda, tidak perlu memanggil ku seperti itu, aku akan sangat senang kalau kau memanggilku dengan sebutan kakak"

Perkataan Arrumi membuat Tanisha berhenti mematung dan menghentikan pekerjaannya lalu melihat kearah Arrumi.

"Nona mengatakan apa ?" Tanya Tanisha dengan raut wajah yang terlihat sedih.

"Ada apa? Apa aku mengatakan sesuatu yang buruk ?

Tanisha menggeleng.
"Tidak, tapi itu sangat lancang jika saya harus memanggil nona dengan panggilan itu" Jawab Tanisha dengan tersenyum tipis.

"Apa yang kau katakan, kau berhak memanggilku dengan panggilan kakak" Ucap Arrumi dengan lembut.

Tanisha meneteskan air matanya dan itu membuat Arrumi merasa bersalah dan langsung berdiri lalu memeluk gadis kecil itu.

HANDSOME in the DARKNESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang