Happy reading.
Ammar merenggangkan otot-otot nya yang terasa sangat pegal. ia kemudian mematikan komputer nya dan melihat kearah Arrumi yang saat ini tengah tertidur pulas di sofa dengan wajah yang cemberut.
Ammar tersenyum lalu bangun dan menghampiri Arrumi dan berjongkok di depannya tidak berniat untuk membangunkan nya.
"Sangat lelah setelah seharian tidak bisa berhenti bicara hm" Ucap Ammar saat mengingat istrinya yang tidak bisa berhenti mengoceh meskipun sudah Ammar beri ancaman sekalipun.
Ammar mengecup kening Arrumi sangat lama sampai akhirnya suara ketukan pintu membuat Ammar melepaskan kecupan di kening Arrumi.
"Masuk"
Pintu terbuka dan masuklah Marc kedalam ruangan Ammar.
"Bos apa kita-
"Syuuutt" Ammar menyuruh Marc untuk tidak berisik karena Arrumi sedang tertidur dan Marc langsung menunduk.
"Maafkan saya bos" Ucap Marc menyesal.
"Ada apa ?" Tanya Ammar lalu bangun dan berjalan kearah Marc.
"Begini bos, proyek baru yang sudah anda buat telah selesai kami kerjakan dan besok pagi akan ada meeting dengan para kolega" Ucap Marc memberitahu Ammar, dan Ammar pun langsung menganggukkan kepalanya.
Sedangkan Arrumi ia mengerjapkan matanya terbangun dari tidurnya dan menyipitkan matanya melihat kearah Ammar yang saat ini sedang berbicara dengan Marc.
"Apa pekerjaannya sudah selesai ?" Tanya Arrumi pada mereka berdua.
Seketika Ammar dan Marc langsung menoleh kearah Arrumi yang sudah duduk disofa sambil mengucek matanya.
"Kau sudah bangun ?" Tanya Ammar sambil berjalan kearah Arrumi lalu duduk disampingnya.
"Hmm" jawab Arrumi hanya dengan gumaman.
"Apa pekerjaan mu sudah selesai ?" Tanya Arrumi.
"Sudah"
"Kalau begitu apa sekarang sudah boleh pulang ?"
Ammar tersenyum sambil mengelus kepala Arrumi dengan lembut.
"Kau sangat ingin pulang ?"
"Uhm"
"Baik, kita akan pulang sekarang"
"Marc, siapkan mobil sekarang" perintah Ammar pada Marc. yang langsung di angguki marc dan keluar dari ruangan Ammar.
"Mari" Ammar bangun dan membantu Arrumi untuk berdiri.
"Masih bisa berjalan atau aku perlu menggendongmu sampai kebawah ?" Tanya Ammar.
Arrumi menatap Ammar dengan tatapan yang sangat tajam.
"Ada apa? aku hanya ingin membantumu"
"Diam mungkin lebih baik"
"Apa salahnya seorang suami perhatian pada istrinya, lagi pula kau begini juga karena-
"Ammaaarr..."
"Apa? Tidak perlu memanggilku, aku sudah ada di hadapanmu"
Arrumi menghela nafas sabar dan kemudian berlalu pergi meninggalkan Ammar yang saat ini tengah tertawa, karena sudah berhasil menggoda istrinya.
Saat sudah keluar dari kantor Arrumi dan juga Ammar langsung masuk kedalam mobil yang sudah berada didepan pintu masuk kantor.
Arrumi melihat kearah depan yang ternyata sudah ada Marc yang tengah duduk dibelakang kemudi yang saat ini tengah mengemudikan mobilnya dengan fokus.
KAMU SEDANG MEMBACA
HANDSOME in the DARKNESS
Romance[FOLLOW DULU SEBELUM DIBACA] Menceritakan kisah Ammar dan Arrumi. dari cerita "Suami Halalku, DOSEN". Mengisahkan seorang mafia yang bernama (Ammar Fathee) jatuh cinta dengan seorang gadis yang bernama (Arrumi Nasha Barack), gadis yang begitu sanga...