Chapter 80

1.1K 207 21
                                    


Hello maafkan aku, sinyalku agak bikin kesel gaess... Hihihi, maafkan ya.

Happy reading.








Ammar bersama dengan Marc sedang berada di ruang kerja dengan Marc yang sedang berkutat di layar komputer.

"Perlihatkan CCtv yang ada di dalam kamar ku" Ucap Ammar sambil duduk di kursi samping Marc dengan menatap kearah layar.

"Baik bos" Jawab Marc dengan patuh.

Ammar langsung menoleh kearah Marc dan mendelik tajam.
"Sudah berapa kali aku katakan padamu, kau sudah bukan lagi bawahanku kau adik iparku Marc, jadi berhenti memanggilku dengan sebutan bos"

"Tapi bos, saya masih bekerja dengan anda"

"Memang benar, tapi status mu sudah berubah sekarang. kau bisa memanggilku dengan nama ku saja"

"Tidak bos, itu sangat tidak sopan. lagi pula anda lebih tua dari saya"

Ammar memicingkan matanya.
"Kau minta di hajar ya ?"

"Tidak, maksud saya bukan seperti itu maafkan saya" jawab Marc dengan panik.

"Kau bisa panggil aku nama atau jika kau merasa tidak nyaman, kau bisa memanggilku seperti Anne. itu tidak masalah untukku"

"Apa saya boleh memanggil anda dengan sebutan kakak ?"

"Hm" gumam Ammar dibarengi dengan anggukan kepala membuat Marc tersenyum bahagia.

"Eee' kalau begitu apa kita akan memeriksa CCtv sehari sebelum nona pergi atau..."

"Kurasa kita harus memeriksanya seminggu sebelum kejadian itu terjadi" Jawab Ammar dengan berusaha mengatur nafasnya agar tenang, karena setelah ini ia akan mengetahui kebenarannya seperti apa.

"Baik"

Layar komputer memperlihatkan suasana kamar Ammar dan memperhatikan nya dengan sangat teliti sampai akhirnya Marc mengerutkan keningnya bingung saat layar komputer berubah menjadi berwarna hitam.

"Ada apa ini? apa ini eror ?" Tanya Marc dengan bingung sambil terus memeriksa komputer nya.

"Itu tidak eror, aku yang sengaja mematikan CCtv nya" Jawab Ammar dengan tenang, tapi Marc masih terlihat bingung.

"Kenapa anda mematikan nya, lalu bagaimana kita melihatnya ?"

Ammar menatap Marc sangat tajam.
"Apa kau pikir aku akan membiarkan orang lain melihat adegan ku bersama Arrumi sedang bergulat ditempat tidur ?" Ammar mengatakan itu dengan wajah kesalnya.

"Eee'oke, baik baik" Jawab Marc dengan gugup.

"Sialan, kenapa aku harus memperjelasnya" Ucap Ammar dengan sedikit malu.

"Perlihatkan saja tanggal berikutnya saat pagi hari"

Marc menganggukan kepalanya patuh dan mereka kembali fokus melihat kearah CCtv.

"Percepat" perintah Ammar.

"Pause!!"

"Dia menulis sesuatu di sebuah kertas? untuk apa dan untuk siapa ?" Tanya Ammar dengan bingung.

"Nona keluar kamar membawa kertas itu" Ucap Marc setelahnya.

"Perlihatkan camera di luar kamar dengan waktu yang sama"

"Nona turun ke lantai bawah"

"Perlihatkan juga camera yang memperlihatkan lantai bawah, jejerkan ketiga camera itu"

HANDSOME in the DARKNESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang