Chapter 45

1.1K 180 17
                                    


Jangan lupa VOTE, Follow and share ya.

Happy reading.

Pagi hari.



Seorang pelayan wanita paruh baya mengetuk pintu dan masuk kedalam kamar sambil membawa nampan berisi makanan yang akan diberikan oleh Arrumi untuk sarapan.

Pelayan tersebut melihat kearah Arrumi yang sedang terduduk ditempat tidur dengan bersandar. dengan tatapan yang kosong dan kelopak mata yang bengkak.

"Nona, saya diperintahkan tuan Ammar untuk membawakan sarapan untuk anda karena anda tidak turun kebawah untuk sarapan pagi" Ucap wanita tua itu sambil meletakkan nampan makanan ke nakas samping tempat tidur.

"Aku tidak ingin makan apapun" Jawab Arrumi dengan tatapan yang masih kosong.

"Bawa kembali makanan itu" Lanjut Arrumi.

"Maaf nona, saya tidak bisa. ini perintah dari tuan Ammar. saya pamit permisi nona" Ucap pelayan tua itu lalu pergi keluar kamar.

Pagi sudah berganti menjadi siang seorang pelayan kembali mengetuk pintu dan membukanya lalu masuk kedalam kamar Ammar.

Arrumi sedang berdiri di dekat kaca jendela melihat kearah luar.

"Nona, anda tidak memakan sarapannya ?" Tanya pelayan tersebut saat melihat nampan berisi makanan yang ia antarkan tadi pagi masih utuh dan sepertinya tidak disentuh sama sekali oleh Arrumi.

"Aku tidak lapar" Jawab Arrumi dengan suara yang pelan dan masih melihat kearah luar jendela.

"Tapi kalau nona tidak makan, nona akan sakit dan tuan pasti akan memarahi saya" Ucap pelayan tersebut dengan cemas.

"Bahkan meskipun aku mati dia tidak akan perduli" Jawab Arrumi dengan tatapan yang kini berubah menjadi sendu.

"Tapi nona-

"Aku tidak ingin makan apapun!

"Saya akan mengambil makanan tadi pagi dan menggantinya dengan makanan yang baru. saya harap nona mau memakannya walau hanya sedikit" Ucap pelayan tersebut lalu pergi keluar dari kamar dengan membawa nampan berisi sarapan tadi pagi yang tidak Arrumi makan.

****

Sedangkan ditempat lain diperusahaan QZ Company.

Ammar saat ini sedang berada didalam ruangannya, duduk di depan komputer sambil sesekali melihat kearah dokumen yang ia pegang.

Tok tok tok.

"Masuk"

Claudia masuk kedalam ruangan dan berjalan menghampiri Ammar dan berdiri dihadapannya.

"Sir, saya datang kesini untuk memberikan dokumen ini" Ucap Claudia lalu menaruh sebuah dokumen di meja Ammar.

Ammar berhenti sejenak dari pekerjaannya dan memeriksa dokumen yang diberikan oleh Claudia.

Ammar menyerngit.
"Bukankah saya menyuruh Jaklyn yang mengerjakan ini ?" Tanya Ammar sambil terus memeriksa isi dokumen nya.

"Iya sir, saya hanya memberikan dokumen ini pada anda, karena Ms. Jaklyn sedang ada masalah dengan perutnya" Jawab Claudia dengan sopan sambil tersenyum manis.

"Oh, baik.

Ammar pun kembali melanjutkan pekerjaannya tapi sepertinya Claudia tidak beranjak dari ruangan Ammar. dia bahkan sedang memperhatikan Ammar sambil tersenyum manis.

Ammar pun tersadar dan kemudian kembali melihat kearah Claudia.
"Apa ada lagi yang ingin kau berikan atau bicarakan ?" Tanya Ammar.

Claudia menggeleng.
"Tidak sir.

HANDSOME in the DARKNESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang