Chapter 83

1.1K 170 14
                                    


Holla...
Malam ini update terakhir untuk cerita ini ya.


Happy reading.










Ellard menangis sesenggukan dipelukan Ammar.

"Jangan pergi Daddy, jangan pergi hiks... hiks"

"Tolong jangan pergi lagi hiks hiks"

"Ell mohon hiks hiks hiks"

Kata-kata Ellard dengan tangisannya membuat hati Ammar sangat terluka, ia pun menutup matanya sebentar mengelus kepala Ellard dengan sayang.

"Tenanglah jagoan, jangan menangis" Ucap Ammar dengan sangat lembut.

"Ell ingin Daddy tinggal bersama dengan Ell, tetaplah bersama dengan Ell Daddy hiks.. hiks"

Ellard melepaskan pelukan Ammar lalu menatap wajah ayahnya dengan mata yang sudah terlihat sangat sembab.

"Daddy tidak akan pergi lagi kan ?" Tanya Ellard dengan tatapan sedih.

Ammar tidak menjawab pertanyaan dari putranya, ia hanya menatap Ellard dengan sendu.

"Apa Daddy benar-benar akan pergi ?"

Ellard menggelengkan kepalanya dan kembali menangis.

"Daddy harus tetap disini hiks... hiks... Daddy harus bersama dengan Ell, Daddy tidak boleh pergi hiks.. hiks"

Ammar menangkup kedua pipi Ellard.
"Heii jagoan tenanglah, lihat Daddy dan dengarkan perkataan Daddy"

Ellard terdiam menuruti perkataan Ammar dengan sesenggukan.

"Ellard anak yang baik kan? bukankah Ell selama ini kuat tanpa Daddy ?"

"Maka teruslah seperti itu"

"Karena Daddy benar-benar harus pergi"

Air mata Ellard kembali menetes.

"Tempat Daddy bukan disini, Daddy akan berada di tempat yang memang pantas untuk Daddy"

"Ellard harus menjadi anak yang kuat, agar bisa menjaga mommy"

"Daddy memang harus pergi"

Perkataan Ammar membuat Ellard menangis dengan menggeleng-gelengkan kepalanya.

Ammar terdiam sejenak sebelum akhirnya menarik nafas dalam-dalam mencoba untuk menguatkan hatinya.

"Setelah ini, anggap saja Daddy sudah tiada dan anggap saja Ellard tidak pernah bertemu dengan Daddy"

Perkataan Ammar membuat Arrumi menatap kearahnya dengan tatapan terkejut.

Setelah mengatakan itu Ammar mencium kening Ellard dengan sayang sebelum akhirnya berjalan kearah pintu untuk keluar.

Ellard menjerit histeris saat Ammar keluar dari ruangan.

"Daddyyy hikss hikss... Daddy jangan pergi.."

Saat Ellard ingin bangun dan melepaskan infus yang berada ditangannya, Arrumi mencegah itu dan langsung memeluknya.

"Ell tenanglah"

"Mommy hiks.. hiks jangan biarkan Daddy pergi mommy hiks.. hiks"

"Bujuk Daddy agar mau tinggal bersama dengan Ell"

"Katakan pada Daddy kalau Ell akan jadi anak yang baik dan penurut"

"Bujuk Daddy mommy, buat Daddy tinggal bersama dengan Ell hiks.. hiks"

Arrumi meneteskan air matanya sambil menggelengkan kepalanya.

"Mommy tidak bisa, mommy tidak bisa membujuknya"

HANDSOME in the DARKNESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang