Jangan lupa VOTE dulu oke.
Happy reading.
"Hah ?
Wajah Arrumi terlihat gugup. pasalnya ponsel Ammar terletak disebelah kanan saku celananya dan ia saat ini sedang duduk disamping kiri Ammar. kalau Arrumi mengambilnya itu sama saja.. "Tidak, kau ambil sendiri saja" Ucap Arrumi.
"Bagaimana bisa? Apa kau tidak lihat aku sedang menyetir mobilnya, kau ingin kita mati" Ucap Ammar dengan sedikit kesal. Arrumi pun mengalah, dan ingin mengambil ponsel Ammar dengan terpaksa.
"Bagaimana cara aku mengambilnya ?" Tanya Arrumi. yang mencoba mendekat kearah Ammar dan mencari ponsel didalam saku celananya menggunakan tangannya.
"Dimana ?"
Posisi mereka saat ini sangat dekat, karena posisi mereka, seperti sedang berpelukan dengan sebelah tangan Arrumi yang seperti sedang memeluk Ammar.Sedangkan Ammar ia sepertinya terlihat sangat senang sekaligus sedikit tidak nyaman dengan posisi Arrumi yang terlalu dekat dengannya. karena membuatnya tidak bisa Fokus menyetir dengan benar.
Wajah Arrumi terlihat berbinar.
"Aku menemukannya" Ucap Arrumi dan sedetik kemudian ia mengeluarkan sesuatu tapi bukannya ponsel, Arrumi Justru mengambil dompet milik Ammar. membuat Ammar menatap Arrumi dengan tatapan datar dari jarak dekat."Hm, aku menyuruhmu mengambil ponsel, bukan dompet" Ucap Ammar dengan tatapan datarnya.
"Ya, mana aku tau kalau itu dompet, lagi pula aku tidak melihatnya" Jawab Arrumi dengan ketus.
"Setidaknya kau bisa merasakan getarannya" Ucap Ammar dengan lanjut fokus mengemudikan mobilnya.
Arrumi menaruh dompet Ammar di dashboard mobil.
"Kau ambil saja sendiri" Ucap Arrumi yang terlihat kesal karena Ammar yang menyalahkan nya."Aku mohon, aku tidak akan bisa fokus kalau begini, ponselnya terus bergetar" Ucap Ammar.
Arrumi pun menoleh kearah Ammar lalu menghela nafas panjang. Dan kembali mendekati Ammar untuk mengambil ponselnya.
"Kali ini pastikan kau mengambil ponsel...
Arrumi menatap tajam Ammar.
"Hm.."Dimana kau menaruhnya ?" Tanya Arrumi sambil terus mencari dimana letak ponselnya.
"Tidak ada apapun lagi" Ucap Arrumi dengan kesal.
"Coba kau periksa disaku jas" Jawab Ammar.
"Apa-apaan ini, bagaimana bisa kau bilang disaku celana lalu setelahnya disaku jas, apa kau sedang mengerjaiku" Ucap Arrumi sambil memicingkan matanya.
"Aku tidak ingat" Jawab Ammar asal.
"Bagaimana bisa tidak ingat, ponselmu bergetar, kau pasti bisa merasakannya" Ucap Arrumi yang beralih memeriksa saku celana Ammar.
"Seluruh tubuhku bergetar saat berada didekat mu" Jawab Ammar dengan santainya bersamaan dengan Arrumi yang sudah menemukan ponsel Ammar yang memang ternyata ada disaku jas nya.
Arrumi memukul lengan Ammar dengan sangat keras.
"Jangan pernah merayu gadis lain, ingat !! Kau sudah memiliki kekasih" Ucap Arrumi dengan ketus."Ya kau benar, aku sudah memiliki kekasih" Jawab Ammar sambil tersenyum tipis sangat tipis.
Arrumi melihat layar ponsel Ammar.
"Anselio Marco" Ucap Arrumi memberitahu nama orang yang menelepon Ammar."Angkat teleponnya, katakan aku sedang menyetir mobil" Ucap Ammar. Arrumi pun mengangguk lalu mengangkat teleponnya dan mengeraskan suaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HANDSOME in the DARKNESS
Romance[FOLLOW DULU SEBELUM DIBACA] Menceritakan kisah Ammar dan Arrumi. dari cerita "Suami Halalku, DOSEN". Mengisahkan seorang mafia yang bernama (Ammar Fathee) jatuh cinta dengan seorang gadis yang bernama (Arrumi Nasha Barack), gadis yang begitu sanga...