Chapter 71

1.1K 174 20
                                    


Holla aku kembali.
Btw part 68 sudah aku private ya, demi kedamaian bersama.

Maafkan jika ada typo.

Happy reading.


Beberapa Minggu kemudian.

Pagi hari.


Tidur Arrumi merasa terganggu saat ia merasakan kecupan di seluruh wajahnya, ini bukan kali pertama Arrumi merasa terganggu seperti ini, tapi ini untuk yang kesekian kalinya setiap pagi ia selalu merasakan kecupan di seluruh wajahnya. dan ia sudah tau siapa yang melakukannya, yaa siapa lagi kalau bukan Ammar suaminya.

"Ammar berhenti" Ucap Arrumi dengan suara khas bangun tidur sambil menjauhkan wajahnya dari serangan suaminya.

"Ammaar"

"Hm"

"Aku bilang berhenti"

Ammar tidak memperdulikan ucapan istrinya, ia justru malah semakin melanjutkan aksinya hingga kini menciumi leher Arrumi.

"Ammar, apa kau tidak mendengarkan aku ?"

Ammar mendongakkan kepalanya menatap wajah Arrumi dengan wajah polosnya.
"Apa ?"

"Berhenti!"

"Kenapa aku harus berhenti ?"

Wajah Arrumi terlihat panik dan menatap kearah lain.

"Katakan" Ucap Ammar.

"Ka-karena a-aku sangat lelah"

"Lelah? memangnya kau habis melakukan tugas apa? sampai membuat mu lelah ?" Tanya Ammar dengan seringaian menggoda.

"Diam!!"

Perkataan Arrumi sontak saja membuat Ammar tertawa. lalu kemudian kembali melanjutkan aksinya.

"Ammarr..

"Apa kau tidak lelah ?"

"Aku tidak pernah lelah"

"Apa kau tidak pergi ke kantor ?"

"Tid-

Tok tok tok.

Suara ketukan pintu membuat Ammar tidak bisa melanjutkan ucapannya.

"Bos, apa anda sudah bangun? saya hanya ingin mengingatkan anda, kalau kita akan melakukan meeting penting dengan klien dari New York, jam 10 pagi ini"

Suara Marc dari balik pintu membuat Ammar berdecak kesal, ia pun melihat kearah jam yang ada di atas nakas samping tempat tidur. jam 08:20.

"Apa anda sudah bangun bos ?" Tanya Marc sambil terus mengetuk pintunya.

Ammar sudah merasa sangat kesal, karena Marc terus menerus mengetuk pintu kamar dan tidak berniat untuk pergi. ia pun langsung bangun dan memakai celana boxer dan melihat kearah Arrumi yang saat ini sedang menahan tawa.

"Tutupi seluruh tubuhmu" Ucap Ammar dengan wajah datarnya dan berjalan kearah pintu.

Ceklek.

Ammar membuka pintu dan ia melihat kearah Marc yang saat ini sedang berdiri dihadapan nya.

"Mengingatkan ku ?" Tanya Ammar dengan menaikkan sebelah alisnya.

"Iya bos, hanya sekedar mengingatkan anda, karena saya pikir selama anda pindah ke kamar ini lagi, anda selalu bangun siang"

"Begitu ?"

Marc pun menganggukkan kepalanya.
"Iya bos"

"Jadi kau ingin mengingatkan ku atau menggangguku sebenarnya" Ucap Ammar dengan wajah tidak bersahabat nya.

HANDSOME in the DARKNESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang