Test.. test.. testt..
Masih ada yang nungguin kah ?
Bodoamat aku mau tetap up aja.. hahaha.Btw kalau ada typo harap di maklum.
Happy reading.
Ammar berjalan kearah sebuah pintu ruangan yang sudah dibuka oleh Marc. berjalan masuk kedalam dan terlihat didalam ruangan itu begitu sangat kosong hanya ada sebuah pintu lift didalamnya.
Mereka pun masuk kedalam lift tersebut dan menekan tombol panah yang mengarah ke bawah.
Pintu lift terbuka dan kini mereka berjalan di sebuah lorong yang cukup gelap hanya terlihat sedikit cahaya di ujung lorong tersebut.
Bisa terlihat ada sebuah pintu besar yang ada dihadapan mereka, dan Marc langsung membukakan pintu tersebut dan memperlihatkan banyak orang yang sedang disiksa oleh beberapa orang berbadan besar nan kekar dan berkulit hitam.
Mereka semua menoleh kearah Ammar yang saat ini berdiri didepan pintu bersama Marc disampingnya.
"Bos....
Mereka semua berhenti sejenak lalu menundukkan kepalanya.
Seseorang mendekati Ammar dan berdiri didepannya sambil menundukkan kepalanya.
"Perintahkan saya untuk membunuh pengkhianat itu bos" Ucap pria tersebut pada Ammar.
"Tidak, saya sendiri yang akan mengurusnya" Ucap Ammar dengan tenang.
Pria itu pun mengangguk patuh dan menyingkir dari hadapan Ammar.
Ammar memasuki sebuah ruangan gelap hanya ada satu lampu gantung yang menerangi ruangan tersebut dan ada beberapa anak buahnya yang sudah mengawasi seseorang yang saat ini tengah berdiri dengan rantai yang mengikat diseluruh tubuhnya. Orang itu adalah Jo.
"Keluar!
Perintah Ammar membuat mereka semua keluar dari ruangan tersebut.
"Marc..
Marc mengurungkan niatnya saat Ammar memanggil namanya dan berbalik untuk menghampiri Ammar.
"Iya Bos"
Ammar membisikkan sesuatu ditelinga Marc dan Marc pun langsung mengangguk saat sudah mengerti dan pamit pergi dari ruangan itu dan menutup pintunya.
Ammar pun berjalan kearah sebuah meja lalu membuka jas nya hingga kini hanya memakai kemeja putih dan menaruh jas miliknya di atas meja dan mengambil sebotol minuman dan berjalan kearah Jo yang saat ini sedang menutup matanya.
Ammar pun membuka botol tersebut lalu menyiramnya ke wajah Jo. sehingga membuat Jo langsung membuka matanya dan menatap kearah Ammar.
"Sudah bangun ?
"Apa kau haus ?" Tanya Ammar.
"Ambil ini" Ucap Ammar sambil memegang botol tersebut dan menyerahkannya di hadapan Jo. membuat mata Jo menatap Ammar dengan waspada.
"Ah sedang di ikat ya? biar aku yang akan memberimu minum"
Ammar pun mengarahkan botol itu ke mulut Jo, tapi Jo tidak mau membuka mulutnya.
"Ada apa? tidak ada racun didalamnya, kau bisa lihat sendiri saat aku sudah meminum nya" Ammar pun langsung meminum minuman tersebut lalu tersenyum.
"Lihat, aku masih baik-baik saja, bukan" Ucap Ammar sambil tersenyum.
"Minumlah kau pasti haus" Ucap Ammar sambil kembali mengarahkan botol itu ke mulut Jo.
Dengan ragu-ragu jo pun meminum minuman tersebut karena memang saat ini tenggorokannya terasa kering.
KAMU SEDANG MEMBACA
HANDSOME in the DARKNESS
Romance[FOLLOW DULU SEBELUM DIBACA] Menceritakan kisah Ammar dan Arrumi. dari cerita "Suami Halalku, DOSEN". Mengisahkan seorang mafia yang bernama (Ammar Fathee) jatuh cinta dengan seorang gadis yang bernama (Arrumi Nasha Barack), gadis yang begitu sanga...