Chapter 41

1K 178 10
                                    

Hello i'am back..
Jangan lupa di Vote, COMENT and Share.

Happy reading.






2 mobil memasuki area rumah dan berhenti didepan rumah bersama satu mobil dibelakangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


2 mobil memasuki area rumah dan berhenti didepan rumah bersama satu mobil dibelakangnya. nampak Ammar keluar dari dalam mobil dengan wajah yang terlihat sangat dingin seperti sedang menahan amarah. bersamaan dengan itu Marc pun keluar dari dalam mobil yang berada dibelakang mobil yang Ammar kendarai.

Mereka berjalan memasuki rumah yang terlihat begitu sepi hanya ada satu anak buah Ammar yang duduk di sofa sedang membersihkan pistol ditangannya, Orang itu adalah Larry.

"Suruh Jo keruangan ku sekarang" perintah Ammar pada Marc, terkesan sangat dingin. setelah mengatakan itu Ammar pun pergi kearah ruangannya.

Larry yang mendengar itu langsung meletakkan pistolnya dimeja dan bangun lalu menghampiri Marc.

"Bos terlihat sangat marah, apa Jo sudah melakukan kesalahan ?" Tanya Larry pada Marc.

"Saya juga tidak tau" Jawab Marc dan langsung pergi untuk mencari keberadaan Jo.

****

Ammar duduk di kursi dengan kemarahan yang sudah memuncak, mengetuk-ngetuk jarinya di meja, menunggu kedatangan anak buahnya.

Tok tok tok.

Suara pintu diketuk dan Ammar pun mengijinkan untuk masuk.

Pintu ruangan terbuka dan masuklah Jo kedalam ruangan dan berdiri didepan Ammar yang saat ini sedang menatap tangannya yang mengetuk-ngetuk meja.

"Bos, anda memanggil saya" Ucap Jo sambil menundukkan kepalanya.

"Apa kau tidak ingin mengatakan sesuatu" Ucap Ammar yang masih terus mengetuk-ngetuk meja dengan jari tangannya.

Jo nampak berpikir membuat Ammar mendongakkan kepalanya menatap tajam kearah anak buahnya.

"Tidak ingin mengatakannya" Ammar pun mengeluarkan sebuah pisau lipat dari Laci meja.

"Masih tidak ingin mengatakannya!!
Ammar pun hendak ingin melemparkan pisau tersebut pada Jo. tapi perkataan Jo mengurungkan niat Ammar dan membuat tangannya hanya melayang di udara.

"Saya sudah melakukan kesalahan Bos, tolong maafkan saya" Ucap Jo.

"Katakan!!!

"Nona Arrumi jarinya terluka terkena pecahan piring dan tidak sengaja saya memegang tangan nona dan membawa jarinya kedalam mulut saya untuk membantu memberhentikan darah yang keluar dari jarinya" Ucap Jo menjelaskan apa yang sudah terjadi.

"Apa Marc tidak pernah memperingatkan mu untuk tidak menyentuhnya!!

"Su-sudah Bos" Jawab Jo sedikit terbata-bata.

"Lalu.

"saya tidak sengaja-

Prangg.

HANDSOME in the DARKNESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang