Chapter 60

1.4K 187 27
                                    


Happy reading.







Ammar langsung bangun dan kembali melihat kearah brankar.

"Sialan!! apa Arrumi jadi tua secepat ini setelah tiada" Ucap Ammar dengan kesal.

Ya, orang yang berbaring di atas brankar bukanlah Arrumi, melainkan mayat nenek tua berambut putih.

Ammar pun melihat kearah sekitar, ia mencari dimana jenazah Arrumi berada. sampai akhirnya Ammar pun membuka penutup kain putih satu persatu pada semua jenazah yang ada di ruangan itu. membukanya begitu saja tanpa menutupnya kembali.

"Bukan"

"Ini juga bukan"

"Sialan!! Dimana mereka membawa jenazah Arrumi"

Pintu ruangan pun terbuka dan masuklah perawat pria tadi yang sempat bicara dengan Ammar.

dan betapa terkejutnya perawat itu saat melihat kain putih yang menutupi seluruh tubuh semua jenazah terbuka.

"Oh ya Ampun, apa yang sudah terjadi" Ucap perawat tersebut dengan terkejut.

"Bukan juga"

"Bukan"

Perawat itu mendengar suara seseorang ia pun menoleh kearah suara tersebut dan melihat Ammar yang sedang membuka semua kain putih penutup jenazah.

"Sir, apa yang anda lakukan" Ucap perawat itu berlari kearah Ammar untuk mencegahnya.

"Apa ?"

"Maaf sir, tapi apa yang anda lakukan, kenapa anda membuat kekacauan ?"

"Kekacauan? Kau bilang saya membuat kekacauan? saya sedang mencari jenazah istri saya, dimana kau meletakkannya? oh jangan-jangan kau menyembunyikannya ?"

Ammar menarik kerah baju perawat tersebut dengan marah.

"Apa yang anda bicarakan sir, semua jenazah ada disini, bagaimana bisa saya menyembunyikannya"

"Lalu dimana jenazah istri saya? saya sudah mencarinya tapi tidak ada, semua terlihat tua dan rata-rata semuanya pria"

"Siapa nama istri anda sir ?"

"Arrumi, Arrumi Nasha Fathee"

"Arrumi ?" Tanya perawat itu dengan raut wajah yang terlihat bingung.

"Iya Arrumi"

"Tapi sir, tidak ada pasien yang meninggal dunia atas nama Arrumi"

"Hah? tidak ada ?" Tanya Ammar memastikan.

"Iya sir"

"Apa kau yakin ?"

"Saya sangat yakin sir"

Ammar terdiam, nampak berpikir sejenak.
"Lalu kenapa kau menunjukkan mayat tua itu padaku sialan ?"

"Tapi sir, bukankah anda bertanya pada saya jenazah yang baru saya bawa kemari? Jadi Jenazah itulah yang baru saya bawa ke ruangan ini sir"

"Aishh, dasar tidak berguna" Maki Ammar dan langsung berlalu pergi keluar ruangan.

Perawat itu pun menatap kepergian Ammar dengan raut wajah bingung.

"Manusia aneh"

****

Setelah Ammar keluar dari ruangan, ia terus mengoceh dengan wajah yang terlihat sangat kesal.

"Lelucon macam apa ini"

"Apa mereka pikir ini lucu"

Ammar pun merogoh saku celananya mengambil ponsel lalu menelepon seseorang.

HANDSOME in the DARKNESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang