Chapter 31

1K 159 2
                                    

Aku kembali.

Happy reading.





1 tahun kemudian.

Perusahaan QZ Company.

Seorang gadis tengah sibuk berkutat di depan komputer dengan sangat fokus mengerjakan pekerjaannya yang harus ia selesaikan.

"Arrumiii........

"Yaaaa...

Gadis itu pun menjawab, karena namanya dipanggil oleh seorang gadis yang baru datang.

"Kau tidak ingin pulang ?

"Sebentar, pekerjaan ku hampir selesai" Jawab gadis itu dengan masih terus berkutat dengan komputernya.

"Baik, selesai" Ucap gadis itu lalu merenggangkan otot tangan yang terasa kebas.

Yaa, gadis itu adalah Arrumi. dan seseorang yang memanggilnya tadi adalah teman kantornya bernama Claudia.

Setelah selesai dengan pekerjaannya Arrumi pun merapikan meja kerjanya.

"Oh ia, aku masih belum bisa mendapatkan informasi tentang Mr. Fathee, sir Ansel sepertinya benar-benar sangat ketat jika menyangkut dengan Mr. Fathee. Rumi, aku ingin tau sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa kau sangat ingin tau kabarnya" Ucap Claudia yang berdiri didepan Arrumi dengan tatapan penasaran.

"Sudah 4 bulan, sejak kau bekerja di sini. tapi kau selalu ingin tau tentang Mr. Fathee" Ucap Claudia.

Arrumi berhenti merapikan meja kerjanya sejenak tatapannya kosong, tapi pikirannya seperti sedang mengingat sesuatu.

***

Beberapa bulan yang lalu.


Setelah satu bulan setelah kejadian mengerikan itu Arrumi selalu datang ke perusahaan milik Ammar, ia tidak tau dimana rumahnya dan tidak bisa menghubungi Ammar atau pun Tasya, jadi jalan satu-satunya adalah mendatangi perusahaan QZ Company meskipun hanya menunggu di luar gerbang, tapi ia sangat ingin tau bagaimana kabar Ammar, tapi sayangnya Arrumi tidak pernah mendapatkan kabar apapun mengenai Ammar bahkan Arrumi tidak pernah melihat Ansel datang ke perusahaan.

Sampai tiba akhirnya saat Arrumi menyelesaikan kuliahnya dan mendapatkan gelar magister, ia datang ke perusahaan dan melihat Ansel yang keluar dari mobil dan masuk kedalam perusahaan, Arrumi pun langsung bahagia, meskipun itu Ansel dan bukan Ammar, tapi ia sangat bahagia. Itu artinya ia bisa mendapatkan informasi tentang Ammar.

Arrumi dengan sengaja menunggu di luar gerbang sampai hari mulai sore dan pada saat itulah mobil yang di kendarai oleh Ansel keluar dan Arrumi langsung berdiri didepan mobil itu untuk menghalanginya.

Pintu mobil terbuka dan keluarlah Ansel dari dalam mobil dengan setelan Jas rapih berdiri didepan pintu mobil.

"Apa yang sedang kau lakukan ?" Tanya Ansel dengan wajah datarnya berdiri menatap kearah Arrumi yang saat ini berdiri didepan mobilnya.

"Aku.. aku ingin tau kabar Ammar, apa dia baik-baik saja ?" Tanya Arrumi dengan suara yang bergetar.

"Minggir dari mobil saya" Ucap Ansel yang mengabaikan pertanyaan Arrumi.

"Aku akan tetap berdiri disini sampai kau memberitahukan aku bagaimana keadaan Ammar, apa dia baik-baik saja ?" Tanya Arrumi dengan kekeh dengan pendiriannya.

"Untuk apa kau menanyakannya? Kalaupun dia masih hidup, saya yakin dia pasti sangat membenci anda dan tidak akan mau bertemu dengan anda" Ucap Ansel dengan tatapan dinginnya.

HANDSOME in the DARKNESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang