Happy reading.
"Esfand mengatakan padaku kalau dia melihat orang yang menembak Arrumi memakai topeng ini" Ucap Ammar berbicara pada Marc di Rooftop rumah sakit.
Marc melihat kearah layar ponsel milik Ammar.
"Kau tentu tau, tidak ada yang memiliki topeng seperti itu selain orang-orangku"
"Dan ini" Ammar memberikan botol bening yang didalamnya terdapat peluru.
"Itu peluru yang di gunakan untuk menembak Arrumi. aku mendapatkannya dari dokter"
"Siapa yang memakai peluru ini ?"
Marc mengamati peluru itu dengan tatapan serius
"Saya tidak yakin, tapi sepertinya saya tau siapa yang memakai peluru ini""Bagus"
"Itu berarti... seseorang menginginkan anda tiada bos ?"
"Ya, tebakan mu sangat benar. dan kemarin kau keluar rumah bukan ?" Tanya Ammar dengan tatapan selidik.
Marc langsung mendongakkan kepalanya dan menjatuhkan tubuhnya ke bawah hingga bersimpuh dihadapan Ammar.
"Saya kemarin memang keluar dari rumah bos, tapi saya berani bersumpah, bukan saya yang melakukannya. kemarin nona Anne mengajak saya untuk menemaninya berbelanja dan saya tidak pernah jauh dari nona Anne saat itu, jadi anda bisa menanyakan itu pada nona" Jelas Marc memberitahu Ammar dengan menundukkan kepalanya.
Ammar tertawa sebentar.
"Aku tau Marc, kau tidak perlu seserius ini, bangunlah" Ucap Ammar dengan tersenyum.Marc pun langsung bangun tapi tiba-tiba ucapan Ammar membuat Marc panik.
"Sebentar, bukankah Anne mengatakan kalau dia ingin hangout bersama teman-temannya, jadi... kenapa berbelanja ?" Tanya Ammar dengan menaikkan sebelah alisnya.
Marc terlihat sangat gugup.
"Kalau itu.. saya juga tidak tau bos, saya hanya menuruti nona Anne saja" Jawab Marc dengan gugup.Ammar menyipitkan matanya penuh selidik. membuat Marc ketakutan, kalau Ammar akan tau, bagaimana perlakuan Tasya selama ini terhadapnya.
"Kau menuruti kemauannya ?"
"I-iya bos"
"Lalu bagaimana kalau Anne meminta untuk menikah denganmu? Apa kau akan menuruti kemauannya ?"
"Hah ?" Tanya Marc bingung.
Ammar tertawa.
"Hanya bercanda, lagi pula kau bukan tipe nya dan adikku juga bukan tipe mu, aku tau selera mu bukan gadis manja sepertinya"Marc terdiam dengan apa yang dikatakan oleh Ammar.
"Benar begitu ?"
"i-iya bos"
Ammar menghela nafas panjang.
"Baik, Kalau begitu tolong kau cari siapa orang yang dibalik semua ini"Marc menganggukkan kepalanya.
"Baik bos, saya akan mencari tau siapa yang sudah melakukan ini" Ucap Marc."Hmm, segera cari tau, dan laporkan padaku"
Marc pun mengangguk dan pamit pergi, meninggalkan Ammar yang saat ini masih berdiri dengan menatap gedung-gedung tinggi yang ada dihadapannya.
****
Malam hari.
Seseorang tengah membakar sweater dan topeng dengan raut wajah yang terlihat sangat waspada.
KAMU SEDANG MEMBACA
HANDSOME in the DARKNESS
Romance[FOLLOW DULU SEBELUM DIBACA] Menceritakan kisah Ammar dan Arrumi. dari cerita "Suami Halalku, DOSEN". Mengisahkan seorang mafia yang bernama (Ammar Fathee) jatuh cinta dengan seorang gadis yang bernama (Arrumi Nasha Barack), gadis yang begitu sanga...