Sepuluh

695 42 25
                                    

Update lagi🤗 selamat malam minggu, fellas

Tangan lentik Kaelyn menggeser mirror rear view agar bisa mematut pantulan wajahnya di sana. Ia memeriksa riasan wajahnya, tidak mau terlihat burik di depan Aero. Semuanya masih oke kecuali bibirnya tampak sedikit pucat karena lipstik yang ia gunakan mulai memudar. Gadis itu membuka dashboard, mengambil lipstik yang sengaja ia letakkan di sana. Kaelyn sengaja mencadangkan beberapa alat make up-nya di dashboard mobil, jaga-jaga jika ia butuh touch-up.

Setelah selesai mengulaskan lipstik berwarna rose ballerina di bibirnya, Kaelyn meratakan lipstik tersebut dengan tepukan ringan jari telunjuknya. Ia tersenyum sekilas setelah puas dengan penampilannya. Setelah itu, ia mengambil tas tangan yang diletakkan di jok penumpang lalu keluar dari mobil.

Tadi saat masih di klinik, Aero mengirimnya pesan. Laki-laki itu mengajak makan siang yang terlambat karena mereka janjian pukul dua siang. Kaelyn sih mau-mau saja karena selain ia sedang berada di fase bucin sebelum pacaran, jam prakteknya baru selesai pukul satu siang. Ia jadi tidak terburu-buru untuk bertemu sang pujaan hati.

Aero
Gue udah sampai, Kae. Meja paling ujung dekat jendela.

Senyum Kaelyn mengembang sempurna, tidak sabar bertemu Aero. Ia buru-buru masuk ke dalam restoran agar lunch date mereka bisa dimulai. Eh, ini termasuk date atau bukan, ya?

"Gue kira lo masih lama datangnya," kata Aero saat Kaelyn menarik kursi di depan laki-laki itu.

"Pas lo ngirim chat, gue udah di parkiran. Lo udah mesan?"

Aero menggeleng. Ia memberikan buku menu pada Kaelyn. "Sengaja nungguin lo. Nih, pilih dulu lo mau makan apa."

Berhubung Kaelyn lapar tapi malas makan nasi, Kaelyn memilih spaghetti carbonara, kentang goreng, dan lemon tea. Inginnya memesan man 'n cheese juga, tapi malu sama Aero walaupun ia yakin Aero tidak akan mempermasalahkannya.

"Sayang banget lo lagi nggak pengen makan nasi. Nasi goreng seafood di sini juara. Waktu gue masih di Stanford, gue selalu makan di restoran ini yang juga buka cabang di sana. Rasanya Indonesia banget," kata Aero menggebu-gebu. Mereka sedang berada di restoran yang mengangkat dua tema di makanannya, nusantara dan mancanegara.

"Oh ya? Kapan-kapan gue cobain, deh."

"Bilang aja lo maunya kapan, ntar gue temenin." Sungguh, Kaelyn tidak bermaksud memberi kode minta ditemani lagi ke D'Els. Namun respons Aero membuat Kaelyn megap-megap kesenangan.

"Siap, Bos!" Ia tidak mungkin menolak kesempatan emas bukan?

Tidak butuh waktu lama hingga pesanan mereka datang. Aero sepertinya benar soal rasa nasi goreng seafood itu karena dari baunya sudah menggiurkan. Kaelyn terpaku melihat nasi yang berwarna coklat serta beragam hewan laut yang dicampur di sana.

"Mau coba?" Aero menyodorkan sendok yang berisi nasi goreng ke Kaelyn. Kaelyn mengerjap pelan sebelum tersadar. Ia refleks memundurkan kepala lalu menggeleng.

"Eng ... enggak." Kaelyn malu sekali. Ia pasti terlihat menginginkan nasi goreng itu dan malah tertangkap basah oleh Aero. Sangat memalukan!

"Coba aja, gue yakin lo suka." Aero memaksa Kaelyn menerima suapannya. Kaelyn meringis pelan sebelum membuka mulutnya. Dengan lembut Aero menyuapkan sesendok nasi goreng lalu tersenyum dengan cara yang sangat tampan. "Enak kan?"

Kaelyn menggangguk pelan. Wajahnya memerah karena dua hal. Pertama, malu karena bertingkah bodoh. Kedua, malu karena disuapi oleh Aero. Mana setelah itu Aero dengan santai menggunakan sendok yang sama. Kaelyn mau tenggelam saja saking malunya!

VoltarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang