Empat Puluh Delapan

507 59 10
                                    

Chapter sebelumnya pada hopeless ya. Pengen happy ending tapi ini aja masih sad. Maafkan aku teman2😌

Cinta tak mungkin berhenti
Secepat saat aku jatuh hati
Jatuhkan hatiku kepadamu
Sehingga hidupku pun berarti
🎵Tangga - Cinta Tak Mungkin Berhenti🎵

Mata Aero perlahan menutup saat lagu yang dinyanyikan oleh Tangga masuk ke dalam telinganya. Lagu yang diputar oleh salah satu stasiun radio lokal menggetarkan hati laki-laki itu. Membuatnya teringat pada satu orang yang tidak mungkin berhenti ia cintai. Kaelyn.

Berhari-hari sudah ia lalui tanpa Kaelyn. Meski sulit, Aero berusaha menjalani hidupnya sebaik mungkin. Ia kembali ke rutinitasnya seperti biasa. Ke kantor selama lima hari dalam seminggu, berolahraga di akhir pekan, serta sesekali berkumpul dengan teman-temannya. Ah tambahannya, mengurus persiapan acara pernikahan yang akan dilakukan sebulan lagi. Serta ... memikirkan Kaelyn sepanjang malam hingga ia jatuh tertidur.

"Mas Aero baik-baik aja?" tanya supir keluarga Columbi yang khusus menjemput dan mengantarkan Aero kali ini. Supir laki-laki itu melirik Aero dari mirror-rear-view.

"Saya nggak papa, Pak." Aero segera membuka matanya dan memperbaiki posisi duduknya. Ia memalingkan wajahnya ke jendela, menghindari pertanyaan lanjutan dari supir yang masih meliriknya itu. Ia harus bertingkah sebiasa mungkin karena bisa saja supir itu melaporkan apa yang ia lihat pada majikannya. Ya siapa lagi kalau bukan Chlava Ariesta Columbi.

"Kita langsung ke butik, ya, Mas."

"Hm," sahut Aero dengan deheman. Perlahan, ia menghembuskan napas berat. Saat ini ia harus ke butik milik sepupu Chlava. Untuk apalagi selain fitting pakaian untuk pernikahan mereka. Chlava sudah menerornya sejak semalam untuk datang tepat waktu. Saking takutnya Aero molor, gadis itu bela-belain menyuruh supir untuk menjemputnya. Padahal Aero pasti datang ... setelah pekerjaannya selesai.

Sejujurnya persiapan pernikahan ini menguras tenaga Aero. Ia pikir tidak akan seribet ini mengurusnya. Ternyata banyak yang harus dipersiapkan mulai dari tempat, dekorasi, makanan, sampai ke perintilan terkecil sekalipun. Apalagi Chlava ingin pernikahan mereka sesempurna dan semegah mungkin. Gadis itu tidak mau ada yang terlewatkan sedikitpun.

"Ini acara sekali seumur hidup, Mas. Aku mau pernikahan kita membekas di hati kita dan semua orang. Mas Aero tenang aja, aku udah milihin beberapa yang terbaik. Mas tinggal diskusi sama aku mau pilih yang mana. WO yang direkomendasiin Papa juga bakal banyak bantu kita. Jadi kita nggak akan kebingungan."

Begitulah kira-kira penuturan Chlava. Memang ada wedding organizer yang membantu mereka, tapi Chlava dengan sifat perfectionist-nya ingin langsung turun tangan. Mau tidak mau Aero juga ikut terseret karena Chlava selalu bertanya pendapat Aero walaupun Aero selalu setuju dengan apa yang gadis itu pilih.

Aero lelah. Pekerjaannya saja sudah cukup membebani, ditambah lagi persiapan pernikahan. Kalau tahu begini, Aero memilih menikah secara sederhana saja, di KUA juga boleh. Ia merasa tidak nyaman dan selalu diburu karena persiapannya terlalu ribet ... atau karena pengantin wanitanya bukan Kaelyn.

Laki-laki itu tersentak dengan pemikirannya sendiri. Ia baru saja menemukan alasan kenapa ia merasa terbebani padahal ia sendiri yang setuju melanjutkan pernikahan. Itu karena perasaannya masih tertinggal pada Kaelyn. Langkahnya terasa berat karena bukan Kaelyn yang nantinya akan berdiri di sisinya, melainkan Chlava.

Jikalau pengantin wanitanya adalah Kaelyn, sudah pasti Aero dengan penuh semangat dan suka cita mempersiapkan pernikahan ini. Tidak peduli seberapa ribet dan lelah dirinya.

Tanpa disadari, senyum kecil terlukis di wajahnya. Aero membayangkan Kaelyn yang berada di posisi Chlava saat ini. Gadis itu pasti makin cerewet dan riweh sendiri. Ia akan terjebak pada dua-tiga pilihan yang menurutnya bagus dan ujung-ujungnya meminta Aero untuk memilih. Setelah itu ia akan mengadu pusing tapi tetap mau meng-handle dengan tangannya sendiri. Aero sudah siap sedia dengan secangkir coklat panas dan pelukan hangat yang akan menenangkan gadis itu.

VoltarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang