Delapan

854 53 0
                                    

Kaelyn baru saja pulang kerja ketika mendapati panggilan video dari Milky. Wajah cerah milik Milky dan Ardian memenuhi layar ponsel Kaelyn seketika. Pasangan suami-istri itu sedang honeymoon yang tertunda ke Korea Selatan. Mereka menikah enam bulan yang lalu, tetapi karena kesibukan masing-masing, honeymoon yang harusnya terlaksana langsung sesudah resepsi terpaksa ditunda dulu.

"Cerah banget mukanya. Habis ngapain aja tuh?" goda Kaelyn yang membuat Milky memerah malu, sedangkan Ardian menanggapinya dengan tertawa.

"Anak kecil nggak boleh kepo," ledek Ardian seraya memeletkan lidahnya.

"Kalau kalian lupa, kita bertiga seumuran." Kaelyn tidak terima dikatakan anak kecil meskipun di antara dua sahabatnya, hanya ia yang belum menikah.

"Nikah dulu sana, baru bisa gabung circle orang dewasa kayak gue."

"Sombong amat! Belum juga nyampe setahun nikahnya. Punya anak dulu lo, baru pamer ke gue," cibir Kaelyn.

"Ini lagi pro–"

"Ih, kenapa pembahasannya jadi plus-plus sih?" Ponsel direbut sepenuhnya oleh Milky hingga hanya wajah Milky yang terlihat.

"Suami kamu, tuh, ngajarin yang enggak-enggak ke anak kecil. Marahin, Milk," kompor Kaelyn.

"Tadi aja nggak mau dibilang anak kecil, sekarang malah ngaku-ngaku. Labil lo!" hujat Ardian yang wajahnya sudah tak tampak lagi, hanya terdengar suaranya saja.

"Yang, diam dulu," suruh Milky. Setelah memastikan suaminya tidak berkoar lagi, Milky kembali fokus pada Kaelyn. "How are you? Sejak pindah ke Bali, kamu jarang berkabar."

"Masa aku gangguin pengantin baru terus? Yang ada aku didemo sama Ian."

"Nikah udah enam bulan nggak termasuk pengantin baru lagi, Kae."

"Honeymoon baru sekarang, berarti masih terhitung pengantin baru," kekeh Kaelyn mempertahankan pendapatnya.

"Terserah kamu, deh." Jika Milky yang dulu adalah lawan debat Kaelyn, kini Milky berubah lebih sabar. Apalagi sejak ia menikah dengan Ardian. Agaknya pernikahan mampu merubah pelan-pelan sifatnya. "Pesanan kamu udah aku kirim dari seminggu yang lalu. Aku lupa bilangnya."

"Seriusan? Padahal kalian nggak perlu repot-repot ngirimin segala. Pas udah sampai Indo aja kirimnya." Kaelyn menitip beberapa barang-barang dan makanan khas dari negara ginseng itu saat tahu Milky dan Ardian akan ke sana. Ia kira titipan itu akan sampai ke tangannya setelah Milky dan Ardian pulang dari honeymoon mereka. Tidak menyangka pasangan itu malah mengirimkannya duluan langsung dari Korea Selatan.

"Gue sama Milky sebulan di sini. Istri gue yang cantik dan baik hati ini nggak tega biarin lo nunggu kelamaan." Tidak usah heran kenapa Milky dan Ardian lama di Korea Selatan. Bukannya mereka mau balas dendam karena honeymoon mereka yang ditunda, melainkan karena Ardian ada keperluan bisnis di sana. Sebenarnya mereka berniat honeymoon ke Bangkok, Thailand. Namun pindah ke Korea Selatan karena keperluan bisnis. Kalau kata Ardian sih, sambil menyelam minum air.

"Nggak usah nimbrung bisa nggak? Lagi ladies talk."

"Gaya lo ladies talk. Biasanya apa-apa ngomong ke gue."

"Udah-udah. Ribut mulu," lerai Milky. "Yang, kamu mending beliin aku minum. Aku haus." Lebih baik Milky memisahkan sementara dua sahabat itu daripada panggilan video mereka hanya berisi keributan. Ardian yang bucin tentu saja menuruti permintaan istrinya.

"Bucin banget Ian sama kamu."

"Harus. Kalau dia nggak bucin, aku malah curiga. Oh iya, balik ke titipan kamu tadi, kayaknya beberapa hari lagi nyampe deh. Harusnya sih udah nyampe soalnya kata ekspedisinya pengiriman selama lima hari."

VoltarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang