Dua Puluh Satu

779 75 14
                                        

Tangan Kaelyn bergetar hebat ketika pesan dari Aero yang mengirimkan kartu undangan digital pertunangan masuk ke ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tangan Kaelyn bergetar hebat ketika pesan dari Aero yang mengirimkan kartu undangan digital pertunangan masuk ke ponselnya. Sebenarnya undangan yang sama sudah ia dapatkan dua minggu yang lalu, tapi dalam bentuk kartu. Kaelyn segera membuang undangan itu ke tempat sampah begitu mendapatkannya. Hatinya tidak sekuat itu melihat nama Aero bersanding dengan gadis yang bukan dirinya di undangan. Melenyapkan undangan tersebut dari pandangannya adalah cara paling baik untuk menjadi pelipur laranya. Namun, siapa sangka ia malah mendapatkan undangan yang sama dalam bentuk digital hari ini? Tepat sehari sebelum pertunangannya diadakan.

Aero
Jangan lupa datang besok malam ya.
Gue berharap banget liat lo di acara gue.

Pandangan Kaelyn perlahan mengabur. Sesak di hatinya makin menjadi setelah membaca pesan dari Aero. Bagaimana mungkin ia bisa hadir di acara yang menghancurkan hatinya itu? Kuatkah hatinya melihat Aero bersanding dengan Chlava di hadapan banyak orang dan saling bertukar cincin? Tentu saja jawabannya tidak. Ia sudah cukup tersiksa selama ini. Rasanya ia tidak akan sanggup menahan semua yang ia pendam jika hadir besok malam. Lagipula, kenapa Aero bisa sesantai itu mengundangnya? Tidakkah Aero ingat bahwa mereka dahulunya adalah sepasang kekasih? Tidakkah laki-laki itu merasa canggung? Atau Kaelyn saat ini benar-benar hanya dianggap teman, makanya Aero mengundang dan menginginkannya untuk hadir?

Aero
Kok diread doang?
Hallo?
Are you still there?

Akan tetapi, bagaimana cara Kaelyn menolak jika Aero seperti ini? Laki-laki itu seperti ingin sekali ia hadir besok. Aero tentu akan sangat kecewa bukan jika Kaelyn mengatakan tidak?

Kaelyn
Iya, Ro.
Gue pasti hadir kok.
Congratulation ya!
Semoga acaranya lancar.

Kaelyn tahu ia bodoh. Sudah tahu dirinya akan tersakiti, masih saja nekat mengiyakan permintaan Aero. Sayangnya dibanding memikirkan rasa sakitnya, ia lebih tak kuasa menolak keinginan orang yang ia cintai itu. Kaelyn akan merasa bersalah jika mengatakan tidak pada Aero. Kesalahan di masa lalu membuatnya menghukum diri seperti ini. Melakukan apapun agar Aero bahagia meskipun ia harus melukai dirinya sendiri.

Aero
Udah konfirmasi ke Ela?

Sebelum membalas pesan Aero, ia buru-buru mengirim pesan pada Mikaela. Mengkonfirmasi kehadirannya besok pada sahabatnya. Setelah itu baru lah ia membalas pesan Aero.

Kaelyn
Udah dong.

Aero
Barusan ya?

Kaelyn
Yah ketahuan😕

Setelah itu, Kaelyn menyimpan ponselnya di dalam laci, membiarkan pesan balasan dari Aero tidak terbaca. Sudah cukup menyiksa diri untuk hari ini. Ia perlu healing sebentar agar membuatnya tetap waras.

VoltarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang