Vero berjalan mendekat ke arah panggung sambil menggandeng Renan di belakangnya. Fiian dan Khalisa juga berada di depannya bersama Bryan.
"Selamat ya bro, langgeng buat pernikahan kalian" Fiian memberikan salaman pada Aldo.
Aldo tersenyum sedikit membalas jabatan tangan Fiian. Khalisa hanya mengangguk dan memberikan senyuman. Lalu beralih ke arah pengantin wanita.
Khalisa menempelkan pipinya ke pipi Clara bergantian. "Samawa ya beb, semoga langgeng"
Clara tersenyum. "Makasih ya" meskipun ia tidak terlalu akrab dengan wanita ini, pastinya wanita ini adalah istri dari Fiian.
"Ra, selamat yakk.. Ga nyangka gue jadi juga. Haha.. Si monyet noh nangis 7 hari 7 malem" Fitnahnya tanpa dosa.
Clara terkekeh. "Makasih ya Piyan. Sejak dulu sampai sekarang gue gak akan percaya sama lo"
"Iye dah iye dah nyonya Hartanto" balas Fiian.
"Congrats buat kalian" Ucap Bryan simple.
Clara yang melihat itu hanya bisa maklum. "Thanks ya Bry udah dateng" Bryan hanya mengangguk.
Terdengar suara gerudukan dari belakang. Mereka semua menoleh.
"Cil lu duluan" Vero mendorong punggung Renan dengan pelan hingga maju kedepan.
Renan menatap tajam Vero. Lalu berjalan riang ke arah Clara tak lupa dengan senyumnya yang imut. "Tantee"
"Selamat ya tante, Renan ikut seneng kalo tante bahagia" ucapnya.
Clara mencubit gemas pipi Renan dan menciumnya. "Makasih ya sayang. Kamu kenapa nggak ikut sama papa?"
"Papa sama temannya. Jadi Renan ikut Kakak kapten" jawabnya. Clara melihat ke arah Vero yang terlihat acuh. Sejenak ia merasa hatinya terhenyuh.
Clara mengacak rambut Renan. Lalu Renan berjalan menuju Vero. Dan mendorong pantatnya hingga berhadapan di depan Aldo.
"Pantat gue cil" Umpatnya.
Vero memeluk Aldo untuk mengucapkan selamat. Tak lupa juga Aldo memberikan kotak yang sebelumnya ada padanya.
Vero menerimanya dan memasukkannya diam diam ke saku jas. "Selamat buat lu"
Vero melepas pelukan mereka dan beralih ke arah Clara dan memeluknya singkat. "Selamat buat kalian. Semoga langgeng dan cepet bikin anak tapi jangan kaya bocil" ucapnya sambil menunjuk Renan dengan dagunya.
Fiian, Bryan dan Khalisa menepuk jidatnya. Si bodoh ini!!
Acara berlangsung dengan meriah hingga di akhir acara semuanya berbondong-bondong untuk pulang kerumah.
Vero ikut dengan sang papa. Fiian dan istrinya mengendarai mobil pulang. Sedangkan Bryan memanggil supir untuk mengantarkan mobilnya.
.
.
.
🥀🥀🥀🥀
.
.
.Awal baru kehidupan baru. Vero menggeliat di atas tempat tidurnya. Seperti Elka, tidur tanpa memakai baju hingga otot tubuhnya tercetak dengan jelas seperti lukisan yang nyata.
"Hari baru, hidup baru dan cewek baru aku datanggg!!" ucapnya sedikit malas.
Sudah berbulan-bulan sejak pernikahan itu berlangsung. Kehidupan Vero juga semakin baik. Banyak job yang harus ia lakukan hingga tidak akan berlarut larut dalam pernikahan itu.
Mumpung hari libur, mending gangguin kedua sahabat lucnutnya.
Vero mengambil ponsel di atas nakas dan langsung mengirim pesan ke Fiian dan Bryan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You Captain |On Going
Подростковая литератураBisa nggak masa lalu itu terikat? Apakah mungkin seorang yang kita temui pertama kali akan menjadi yang terakhir untuk kita? Apakah tidak ada yang lebih berhak selain cinta pertama? Cinta pertama bisa bertahan sampai akhir Cinta pertama juga bisa ti...