Malam di Lurry Hotel. Sebuah kamar mewah dengan desain eropa-asia. Seorang wanita masuk kedalam kamar dengan tenang.
"Xia sayang, aku menunggu kamu di kamar 1036. Datangl kesini"
Graxia membaca isi pesan yang dikirim Irvan-pacarnya beberapa waktu yang lalu, senyum di bibirnya mengembang, dan dirinya saat ini sudah ada di dalam kamar hotel itu.
Saat membuka pintu kamar suasananya gelap. Memikirkan ini, ia juga tidak tahu Irvan akan memberinya kejutan yang seperti apa, dia bukan sedang berencana untuk melamarnya kan?
Memikirkan ini, ia merasa banyak kupu-kupu terbang di perutnya. Bahkan wajahnya memerah seperti tomat. Ia sangat tidak sabar untuk menanti hal itu.
Graxia yang sedang berpikir, tiba-tiba mendengar suara 'Bruk'.
Sepertinya ada sesuatu barang yang menabrak pintu kamar, dan tak lama terdengar suara laki-laki yang mengeluh kesakitan.
Ia terkejut!
Tak lama setelah itu terdengar suara gesekan kartu dan pintu otomatis di buka.
Mungkinkah itu Irvan? Bagaimana bisa ia terdengar kesakitan?
Ia berdiri dan hendak menyalakan saklar lampu yang sudah di temukannya. Namun sebuah tangan besar menangkapnya.
Seluruh tubuh Graxia terpaku, dia tidak bisa melihat wajah orang itu. Dari bau tubuhnya, itu bukanlah Irvan, pacarnya.
Lalu siapa dia?
Memikirkan ini, bulu kuduknya langsung merinding, dengan keras ia mencoba menarik tangannya dengan panik. Namun kekuatan pria itu jauh lebih besar.
Dia tidak memiliki tenaga yang cukup.
"Ahh"
Entah dorongan dari mana, tubuh Xia menempel di dinding. Di tekan oleh lelaki itu. Kedua tangannya di tangkap oleh sebuah tangan di sebelahnya yang begitu hangat, membawanya ke atas kepala dan suara serak laki-laki itu tak lama terdengar, "Heh, wanita..."
Xia merinding mendengar suaranya..
Dia bagaimana bisa masuk ke dalam?
Dia mungkinkah salah kamar?
"Ah..." Laki-laki itu segera menarik pergelangan tangannya, dan membawanya masuk ke dalam pelukannya.
Tubuh Xia menegang saat wajah laki-laki itu masuk kedalam sela lehernya.
Lalu salah satu tangannya langsung menarik resleting baju terusan Christy Mu di belakang, dan baju terusannya langsung turun jatuh ke bawah.
"Jangan tolongg.. Lepaskan aku" Tubuh Xia bergetar tak terkendali. Diaa menggunakan kedua tangannya menutupi bagian depan dadanya.
Laki-laki ini yang jelas bukan kekasihnya, tapi siapa dia sebenarnya?
Gerakan laki-laki ini begitu cepat, dia langsung meraih pinggang Graxia dan menggendongnya.
Aksi lelaki itu seperti sudah sangat professional.
"Kamu.. Kamu turunkan aku.. Siapa kamu.. Bajingan.." Xia terus meronta dalam pelukannya.
Tubuh laki-laki itu sangat panas, bukan panas seperti manusia biasa. Sepertinya ada yang salah.
"Kamu bertanya aku siapa?" Orang itu mengucapkan 2 kata, dan terdengar tertawa pelan, dan suara seraknya yang juga seperti sedang menahan sesuatu kembali terdengar, "Kamu akan segera tahu siapa aku!"
Kata-katanya sangat dalam. ia membawa Graxia yang berada di gendongannya menuju arah ranjang. Lalu membuang tubuhnya di atas ranjang.
Belum sempat bereaksi, tubuh Graxia dengan mudah di tekan oleh lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You Captain |On Going
JugendliteraturBisa nggak masa lalu itu terikat? Apakah mungkin seorang yang kita temui pertama kali akan menjadi yang terakhir untuk kita? Apakah tidak ada yang lebih berhak selain cinta pertama? Cinta pertama bisa bertahan sampai akhir Cinta pertama juga bisa ti...