Kita flashback dulu ya.. Balik ke masa lalu
🌻🌻🌻🌻🌻
"Gue kangen lu"
Dua orang itu masih tak bergeming. berkutat dengan pikirannya sendiri.
"Lu ga usah bercanda sama gue" Ucap Clara cuek. Ia hendak berbalik namun tangannya ditahan.
"Apa gue bisa minta satu kesempatan?" Ucap Vero.
Clara memandang tangannya. "Seberapa penting sih arti mantan buat lo?" Ucapnya kaku.
"Gue gatau sih, cuman gue ga bisa pisah dari lo Ra" Ucap Vero lagi.
"Trus kenapa lo mutusin gue?" Tanya Clara.
"Gua kan udah pernah bilang Ra, masih ae nanya"
"Kok lo nyolot sih Ver"
"Ciee udah panggil nama gue nih, dipanggil sayang juga mau abang" Ucap Vero sambil menaik turunkan alisnya.
"Basi"
"Ah elah marah mulu, Gue minta maaf ini"
"Trus masalah buat gue apa?"
"Ya maafin gue Ra, balikan yuk"
"Sinting lu" Setelah mengucapkan itu Clara berlalu meninggalkan Vero. Jantungnya berdegup kencang.
Clara menyusuri koridor dengan langkah tergesa-gesa. Lalu ia berhenti di mading dan menyenderkan punggungnya disana sambil memegangi dadanya.
"Astaga. udah jadi mantan aja bikin gue sakit jantung anjir" gumamnya.
"Siapa yang bikin lo sakit jantung, Ra?" Tanya seseorang disamping Clara.
"Eh kalian, enggak kok. ada orang gila tadi" Balasnya.
"Lo abis mojok ya?" Tanya Rania penuh selidik.
Clara menggeleng "Ngaco lu pada. Gue jomblo ini" Ucapnya lagi.
"Yaudah sih biasa aja keles muka lo. Kek orang ketangkep basah aja" Ucap Vina menimpali.
"Sialan lo pada"
"Yaudah kuy ke lapangan" Ajak Rania lalu mereka berjalan menuju lapangan.
"Lo yang mutusin gue kenapa lo bilang kangen ke gue sih?" Ucap Clara pelan.
Clara menggeleng-gelengkan kepalanya. Merasa tidak percaya dengan kejadian hari ini.
🌱🌱🌱🌱🌱
"Darimana lo, Ver?" Tanya Asgef.
"Minta balikan" Jawab Vero cuek.
"Anjir, seriusan lo?" Tanya Fiian kaget.
Vero mengangguk.
"Trus gimana hasilnya?" Tanya Gema dengan serius.
Vero melebarkan senyumnya. Mereka semua mengelus dada lega. Mungkin dipikiran mereka Vero sudah balikan dengan Clara. Namun nyatanya ia ditolak.
"Ditolak"
1
2
3"Bwahahhahahha" Mereka semua tertawa membuat Vero mencebik kesal. Kecuali Aldo pastinya.
"Ga guna lo jadi temen. Bukannya dukung malah ngejatuhin" Cibir Vero.
"Ya gue mah udah tau hasilnya. Lagian hati cewe lo mainin. Dikira diputusin ga pake hati apa mainnya" Ucap Aldo cuek.
Vero diam. "Benar juga kata Aldo"
Vero menatap Aldo. Yang ditatap pun sadar lalmu ikut menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You Captain |On Going
Teen FictionBisa nggak masa lalu itu terikat? Apakah mungkin seorang yang kita temui pertama kali akan menjadi yang terakhir untuk kita? Apakah tidak ada yang lebih berhak selain cinta pertama? Cinta pertama bisa bertahan sampai akhir Cinta pertama juga bisa ti...