"Ver, coba deh lo berdiri disitu""Geser dikit"
"Kanan Ver"
"Ah elah lo gak becus beud, lo ngerti nggak sih geseran ke kanan, Ver?"
Ocehan Bryan terus saja membuat Vero kesal. Bagaimana tidak? Vero hanya ingin mengabadikan fotonya di monas dengan cara ber-selfie. Namun si jin tomang satu itu malah memberi usul untuk memotret Vero.
Akhirnya Vero memberikan ponselnya kepada Bryan. Dan begitulah.
"Capek gue Bry, bangsat emang lo" Kesal Vero. Ia tidak jadi berfoto.
"Ya elo di fotoin malah gak karuan" Bryan mengumpat kesal. Vero memang menyebalkan.
"Bacot"
Mereka lalu berjalan mengitari monas. Berputar-putar tak tentu arah. Vero memasukkan kedua tangannya ke kedua sakunya. Sedangkan Bryan, dia celingak-celinguk memperhatikan sekitar.
"Lo ngapa sih, Bry? Ada hutang? Lagi dikejar lo?" Tanya Vero yang mulai risih dengan tingkah Bryan.
"Bukan Ver, gue kan jomblo nih, kali aja ada yg bisa gue gombalin" Bryan terkekeh.
"Anjayy gue kira apaan"
"Lo ga ada niatan cari cewe baru, Ver? Tanya Bryan tiba-tiba.
Vero terlihat berpikir sejenak. Lalu sebuah ide muncul di kepalanya.
"Ngapain cari cewe, gue udah punya" Jawab Vero dengan gaya cool nya.
Tanpa sadar Bryan menepuk keras punggung Vero hingga sang empunya hampir terjatuh. "Anjay seriusan lo? Bangke"
"Fuck. Sakit bege. Gue golok lo lama-lama" Kesal Vero sambil memegang tengkuknya.
Bryan hanya cengengesan sambil mengangkat jarinya membentuk huruf V. "Khilaf"
"Gue seriusan. Mau bukti?" tanya Vero.
Bryan mengangguk antusias. Senang? tentunya. Akhirnya Vero bebas dari lingkaran setan itu. Lingkaran yang menjebak sahabatnya untuk melangkah lebih jauh.
Vero mendial sebuah nomor dengan video call. Hingga tersambung.
"Halo"
"Halo sayang, lagi dimana?"
"Buset gercep beud kau sahabat" pekik Bryan tidak percaya. Vero tersenyum sombong.
"Abang ih jangan manggil gitu"
"Haha.. Santai aja sayang"
"Abang lagi dimana emang?"
"Lagi di Monas, sama temen"
"Cowo cewe?"
"Bencong"
"Sialan lo Ver" Kesal Bryan.
"Ahahaha.. Cowo Ra"
"Haii gue Bryan" Bryan mengambil alih ponsel Vero hingga wajahnya lebih dominan terlihat di layar handphone.
"Anjir cakep juga nih cewe. Ternyata mata lo nggak buta Ver buat milih cewek. Ini mah cakepnya kebangetan" Ucap Bryan.
"Tapi kek bocah mukanya" Ucapnya lagi menilai gadis yang ada di depan layar.
Gadis itu hanya tersenyum kaku.
"Lo beneran cewe barunya Vero?" tanya Bryan to the poin.
Alis gadis itu terlihat mengkerut.
"Cewe?"
"Bukan, dia istri gue" Jawab seorang cowo yang berada di belakang gadis itu tanpa memakai kaos.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You Captain |On Going
Teen FictionBisa nggak masa lalu itu terikat? Apakah mungkin seorang yang kita temui pertama kali akan menjadi yang terakhir untuk kita? Apakah tidak ada yang lebih berhak selain cinta pertama? Cinta pertama bisa bertahan sampai akhir Cinta pertama juga bisa ti...