"Gue ngerasa jadi cowok terbodoh yang tak mengerti apapun tentang cinta. Dan saat ini, gue juga nggak tau kenapa gue sangat peduli sama lo, di saat lo bukan milik gue lagi"
-Vero-
********
"Gila!! Siapa tadi yang nganterin lo? cogan banget ya ampun!!!" pekik Rania ketika mereka ada di perpustakaan.
"Sutttt.. lo toa banget sih Ran, ini di perpustakaan Rania sayang" ucap Clara dengan berbisik.
Rania terkekeh. "Iya iya. Eh tadi siapa? Gila cogan parah" tanya Rania lagi.
Clara memutar kedua bola matanya malas. "Dia abang gue" jawab Clara singkat.
"WHAT???" teriak Rania refleks.
"Hei siapa di sana. Ini perpustakaan tidak boleh berisik" tegur ibu penjaga perpustakaan.
Rania membekap mulutnya dengan satu telapak tangannya. "Demi apa lo? Kok lo nggak pernah ngasih tau gue kalo lo punya Abang super duper ganteng kayak gitu" cerocos Rania.
"Males" jawab Clara singkat.
"Ihh.. kok gitu sih" ucap Rania sambil mengerucutkan bibirnya.
Baru saja Clara hendak berbalik menuju meja penjaga perpustakaan, tiba-tiba ia bertabrakan dengan seseorang.
"Aduh" pekik Clara sambil memegang kepalanya. Karena, kepalanya terbentur sebidang dada yang kokoh di depannya.
"Eh sorry, gue nggak sengaja" ucap cowok itu.
Clara mendongak untuk melihat siapa cowok itu. Clara diam sementara Rania sudah terpekik membekap mulutnya sendiri dengan telapak tangannya.
Clara mengernyit. Siapa cowok itu? Clara tidak pernah mengenalnya.
"Clara, lo nggak papa, kan?" tanya cowok itu menyadarkan Clara.
"Eh. Kok lo tau nama gue?" tanya balik Clara.
Cowok itu tersenyum. "Siapa yang nggak kenal cewek cantik kayak lo" ucap cowok itu.
Clara masih diam tanpa memberikan respon apapun. Kemudian, cowok itu mengulurkan tangannya.
"Gue Dioz, anak kelas 12 IPA 1" ucap Dioz yang masih mengulurkan tangannya.
"Ya ampun, jadi lo kakak kelas gue?" pekik Clara dengan gemas sambil menepuk jidatnya sendiri.
Dioz mengulum senyumnya. Merasa gemas dengan gadis yang ada di hadapannya saat ini.
"Lucu banget sih, gemes gue" ucap Dioz sambil mencubit pipi Clara sekilas.
Clara tersenyum canggung sambil mengusap pipinya yang di cubit oleh Dioz.
"Hehe.. yaudah kalo gitu, gue- aku eh-saya kesana dulu ya kak" ucap Clara dengan wajah bingung sambil menunjuk ibu penjaga perpustakaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You Captain |On Going
Roman pour AdolescentsBisa nggak masa lalu itu terikat? Apakah mungkin seorang yang kita temui pertama kali akan menjadi yang terakhir untuk kita? Apakah tidak ada yang lebih berhak selain cinta pertama? Cinta pertama bisa bertahan sampai akhir Cinta pertama juga bisa ti...