[20] Mantan gua jahil

2.4K 81 1
                                    

"Jadi, apakah kalian mengerti dengan penjelasan ibu kali ini?" tanya guru bahasa itu.

"Mengerti Bu" jawab mereka semua.

"Vero, bahasa kamu sangat bagus. Kamu bisa berbahasa apa saja?" tanya Bu Sellia.

"Saya tidak bisa apa-apa Bu, saya hanya gelandangan yang terlahir hidup dengan wajah tampan" jawab Vero asal namun mengundang tawa semua temannya.

"Vero ibu serius" tegur Bu Sellia.

"Saya bisa berbahasa Korea, Indonesia, Inggris, Spanyol, Prancis, Thailand, Mandarin dan yang pasti saya bisa memahami perasaan ibu" jawab Bu Sellia.

"Ibu tidak menyangka kalau anak kayak kamu bisa sehebat ini" ucap Bu Sellia membuat Vero melirik sebal.

"Ya sudah untuk hari ini, terimakasih. Dan kamu Vero, tingkatkan terus bahasa kamu, karena bahasa di dunia ini sangatlah penting" ucap Bu Sellia.

"Iya Bu, terimakasih atas ketidakpercayaannya" ucap Vero menyindir.

Bu Sellia terkekeh. Lalu keluar dari kelas.

"Gila lo Ver, lo bisa 7 bahasa sekaligus. Nggak nyangka gue" ucap Vinnea yang duduk di belakang Vero.

Vero menoleh ke belakang. "Lo bilang gue gila?" tanya Vero.

Vinnea tidak mengerti dengan maksud Vero.

"Gue baru tau kalo bisa 7 bahasa sekaligus di bilang gila. Fix, iya gue gila" ucap Vero.

Vinnea baru saja ingin menjelaskan, tapi Vero memotongnya.

"Bukan git--"

"Cukup. Gue tau gue gila. Gue gila karena bisa 7 bahasa. Lo kan yang bilang gue gila. Terimakasih buat semua pujian lo. Tapi, lo tau nggak? Gue juga punya perasaan. Orang gila juga punya perasaan. Eh nggak deng. Pokoknya gue punya perasaan Vin. Udah cukup lo bilang gue gila" ucap Vero dramatis lalu berdiri dari bangkunya.

"Tapi Ver--"

"Gue bilang cukup. Nggak usah nyakitin hati gue lagi. Gue udah terima semua ucapan lo, please" setelah mengatakan itu, Vero keluar kelas dengan cekikikan. Sudah cukup ia membuat Vinnea panik dan merasa bersalah.

"VERO!!!!" teriak Vinnea dari dalam kelas karena menyadari bahwa ia sedang di kerjain Vero.

Vero tertawa sambil memegangi perutnya.

"Emang udah gila lo. Tuh mukanya Vinnea sampe ngerasa banget kek gitu, anjir lo emang" ucap Bryan dari belakang Vero. Diikuti oleh Aldo yang berjalan di belakang Vero.

Vero menyandarkan punggungnya di pagar pembatas atap.

"Ver mantan lo tuh" ucap Aldo sambil melihat ke arah kelas IPS 1. Vero mengikuti arah pandang Aldo dan melihat Clara sedang menghalangi Tara dan Sia yang ingin lewat di depan kelasnya. Di sampingnya sudah ada Windi dan Vina.

Vero tersenyum. "Nggak pernah hilang ya sifat jahil kamu" batin Vero.

"Taraa... Sia... Mau kemana neng?" tanya Clara sambil merentangkan tangannya menghalangi jalan.

"Ra.. please deh nggak usah jahil, gue kebelet nih" ucap Tara memohon.

Clara mengangguk. "Ohh... Kebelet. Kebelet apa emang?" tanya Clara.

"Aduh raaaa... Ga usah bercanda ah. Kebiasaan banget ya lo nggak pernah berubah. Minggir ah" ucap ucap Sia.

"Sia mau ke toilet juga?" tanya Clara.

Sia mengangguk. "Mau nganter nih cewek" jawab Sia sambil menyenggol lengan Tara.

"Oh. Yaudah kalo gitu lo ke toilet aja dulu" ucap Clara pada Sia lalu membuka jalan untuk Sia agar bisa lewat.

Love You Captain |On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang