"Mungkin banyak hati yang meminta, namun apa daya jika hati gue sudah beku sama seseorang"
-Clara-
*******
Pagi ini, Clara datang ke sekolah bersama Sean. Awalnya, Clara sempat menolak. Namun, dengan paksaan cowok itu dan juga kakaknya, Clara menurut.
Sebenarnya ia bisa berangkat sendiri menggunakan mobilnya yang jarang sekali ia pakai.
Ketika Clara turun dari motor Sean, semua tatapan tertuju padanya.
Sean hanya terlihat tidak perduli dan melepas helm full-face-nya dan turun dari motor.
Tanpa aba-aba, Sean langsung melingkarkan tangannya ke pinggang Clara membuat gadis itu sontak melorotkan matanya ke arah Sean.
Sean hanya membalas dengan tatapan seperti biasanya, datar.
"Sean apaan sih, malu di liatin" ucap Clara sambil berusaha melepaskan tangan Sean yang melingkar di pinggangnya.
"Ngapain malu, lo nggak telanjang juga" jawab Sean santai.
Clara melotot sebal. "Sean, please. Lo nggak pengen kan gue di bilang jalang sama orang-orang" ucapan Clara mampu membuat Sean melotot ke arahnya.
"Jangan pernah bilang kayak gitu, Ra. Lo bukan cewek seperti itu" ucap Sean.
"Makannya, jangan kayak gini. Kita nggak tau kan apa yang ada di pikiran orang-orang" ucap Clara.
Sean diam. Lalu melepaskan tangannya dari pinggang Clara membuat Clara bernafas lega.
Namun, setelah itu Sean menggenggam erat tangan Clara.
Clara menghela nafas pasrah. Lalu berjalan menuju kelasnya.
Di setiap lorong, banyak pasang mata yang memperhatikannya dan Sean.
Tentu saja Clara merasa risih. Tapi berbeda dengan Sean, cowok itu tetap tenang dengan pandangan datar.
Hingga mereka sampai di kelas mereka.
Seperti tadi, semua orang menatap mereka berdua dengan pikiran masing-masing.
Clara mengernyitkan dahi ketika sampai di tempat duduknya.
Banyak sekali bunga, boneka bahkan coklat.
Windi dan Vina menghampirinya dengan heboh.
"Eh iya, gila lo Cla, fans lo banyak banget" ucap Windi.
"Iya bener, padahal lo baru aja putus, udah banyak yang deketin aja lo" celoteh Vina.
Clara hanya tersenyum simpul. Ia mengambil sebuah kotak.
Sean terus mengamati gadis yang ada di depannya.
"Lo emang cantik. Lo juga baik dan ramah. Pantas aja banyak yang suka. Dasar" batin Sean sambil tersenyum tipis.
"Apaan tuh isinya?" tanya Windi tidak sabar.
Clara membuka kotak itu. Terdapat 3 coklat berbentuk hati.
"Ihh.. mauuu... Dari siapa Cla?" tanya Vina.
"Emang ada namanya ya?" tanya balik Clara.
"Cari aja, masa nggak ada namanya" jawab Vina.
Clara mengamati setiap sudut kotak itu untuk mencari siapa pengirimnya.
"Nggak ada pengirimnya Vin" ucap Clara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You Captain |On Going
Teen FictionBisa nggak masa lalu itu terikat? Apakah mungkin seorang yang kita temui pertama kali akan menjadi yang terakhir untuk kita? Apakah tidak ada yang lebih berhak selain cinta pertama? Cinta pertama bisa bertahan sampai akhir Cinta pertama juga bisa ti...