Flashback On
Seorang pria berseragam pilot memasuki rumah yang bernuansa putih dan megah.
Ia menyeret koper yang berda ditangannya. Ia menghela napas lega. Hari ini, ia akan membuktikan pada pria yang berada di dalam rumah megah itu kalau dia mampu. Dia mampu menjadi seseorang yang hebat seperti impiannya.
Ravero Azkano Guell
Ia memasuki rumah besar itu. Terlihatlah sebuah foto keluarga yang sangat besar menggantung di dinding.
Ia beralih ke arah dinding yang menggantungkan sebuah foto wanita cantik sedang tersenyum ke arah kamera.
Akhirnya Vero mampu Ma. Vero mampu mewujudkan impian Mama. Vero bahagia. Semoga mama bahagia juga untuk Vero dan papa."Vero"
Suara bariton itu terdengar di pendengarannya. Vero menoleh lalu tersenyum.
Ia menghampiri lelaki itu. Dan memeluknya erat.
"Akhirnya kamu mampu mewujudkan impian kamu, Vero. Papa harus bisa. Papa terima segala resikonya. Yang paling terpenting, kamu selalu siap, nyawa semua orang ada di tangan kamu" Ucap Azka.
Vero melepas pelukannya. "Siap pah" Ucapnya mantap.
"Kamu kembali kesini untuk menemui gadis itu kan?" Tanya Azka.
Vero mengangguk. Karena sebelumnya ia telah mengatakan semuanya kepada Azka. Sebelum ia benar-benar pergi.
"Apa dia masih menerima Vero ya, pah?" Tanya Vero.
Azka mengedikkan bahunya. "Coba saja. Apa salahnya mencoba" Ucapnya mantap.
Vero mengangguk. Ia memikirkan bagaimana caranya untuk menemui gadis itu.
Clara Stephano Rowls
Flashback Off
Vero duduk bersandar disebuah Sofa ruang tamu. Rumah yang besar dan megah. Terdapat beberapa foto yang dipajang. Kecuali foto wanita. Foto wanita satu-satunya adalah. Foto menantu pertama rumah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You Captain |On Going
Roman pour AdolescentsBisa nggak masa lalu itu terikat? Apakah mungkin seorang yang kita temui pertama kali akan menjadi yang terakhir untuk kita? Apakah tidak ada yang lebih berhak selain cinta pertama? Cinta pertama bisa bertahan sampai akhir Cinta pertama juga bisa ti...