31. Dia bukan untukku

1.1K 44 11
                                    

Vero berjalan menuju parkiran. Ia menunggu Bryan. Ia memang meminta Bryan untuk menjemputnya. Sekalian ia ingin membicarakan sesuatu hal dengan Bryan.

Tak lama Clara keluar. Ia menunggu sopir yang akan menjemputnya dan sang asisten.

Vero berniat menghampiri Clara. Bagaimanapun pertemanan harus tetap terjalin.

"Hai" Sapa Vero.

"Hai"

"Gimana kabar lo?" Tanya Vero.

"Gue baik. Lo sendiri?" Tanya Clara balik.

"Seperti yang lo liat. Gue sehat dan tetep ganteng pastinya" Ucap Vero sambil terkekeh.

"Lo masih sama kaya dulu. Narsis" Ucap Clara tanpa sadar.

"Gue masih tetap sama. Stuck with something" Ucap Vero sambil memandang Clara.

Ia harus melepaskannya..

Perasaan ini salah..

Mencintai seseorang yang sudah menjadi milik orang lain? Jelas ini salah.. Apalagi milik sahabatnya sendiri..

"Gw ga nyangka, dunia sesempit ini ya.."

Ga nyangka lo tunangan Aldo, sahabat gue

"Gw juga ga nyangka Aldo masangin cincin dijari manis lo" Ucap Vero

Harusnya itu gue. Gue yang berhak masangin cincin itu di jari manis lo

Lagi-lagi ia hanya bisa mengucapkan itu didalam hati.

"Btw langgeng ya buat lo. Gue doain kalian bahagia dan dapet anak yang lucu lucu haha" Ucap Vero sambil tertawa.

Clara hanya diam. Ia melihat sebuah semburat kesedihan disana.

Tin

Vero menoleh. Terdapat seorang prian berjas abu-abu bersandar di depan mobilnya.

"Brother. Sumpah kece parah lo pake seragam ginian. Gue mau coba deh besok hahaah" Ucap Bryan sambil menghampiri Vero.

"Whatsup bro.. Lucu baget jenggot lu haha" Ucap Vero sambil memegang Jenggot Bryan.

"Sembarangan. Jenggot gue perawatan ya. Mulus kaya tubuh barbie. Mata lo aja yang songek" Kesal Bryan.

"Eh Clara sorry gue ga liat lo" Ucap Bryan kepada Clara.

Clara hanya tersenyum menyapa. Sudah lama ia tak pernah bertemu dengan Bryan.

"Gimana kabar lu, Cla?" Tanya Bryan.

"Gue baik. Lo sendiri?" Tanya balik Clara.

"Gue baik. Oh iya Ver, kuy mobil gue dah nunggu lo dudukin" Ucap Bryan. Entah kenapa ia tak suka melihat Clara. Apalagi dulu ia sempat menghajar Aldo bersama Fiian.

Aldo mengkhianati persahabatan mereka demi orang yang ada dihadapannya ini.

Bryan muak.

"Gue pergi dulu" pamit Vero kepada Clara. Begitu juga dengan Bryan. "Duluan ya Clar"

Clara hanya mengangguk.

Mereka berdua saling merangkul berjalan menuju mobil Bryan. Memang tadi Vero naik taxi. Karena dia habis tugas terbang.

Didalam mobil.

"Ver?" Panggil Bryan.

Vero menoleh. "Why?"

"Lo tau?" tanya Bryan.

"Tau apa?" tanya Vero.

"Clara dan Aldo" Jawab Bryan.

Love You Captain |On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang