"Waktu berjalan dengan sendirinya tanpa satu permintaan maaf"-Captain-
🌹🌹🌹🌹
"Clara, kamu udah siap kan? ditunggu sama Aldo itu dibawah" Tanya seorang wanita paruh baya yang baru saja masuk ke kamarnya.
"Iya ma, ini Clara lagi siap siap. Papa gimana? Udah enakan belum badannya?" Tanya Clara kepada sang mama.
"Udah kok tadi papa udah olahraga diluar sama Sean" Jawab Mamanya.
Clara mengangguk lalu memakai heelsnya yang berwarna putih. Hari ini harus siap. Peluncuran busananya ini merupakan peluncuran yang ke tiga kalinya.
Yang pastinya Clara sudah sangat percaya diri. Karena ini bukan kali perdananya.
Ia sudah siap dengan busana putih miliknya yang ia desain sendiri.
Ia berjalan menuruni tangga dan melihat ada Aldo yang sudah terduduk manis di ruang tamu ditemani oleh sang ayah.
"Eh Clar, tuh udah ditungguin calon suami dari tadi" Ucap Stephano sesekali menggoda papanya.
Clara duduk di sebelah Stephano dan memeluk lengan papanya itu.
"Ih papa. Papa dateng kan ke acara peluncuran busananya Clara?" Tanya Clara kepada sang ayah.
"Pasti dong, mama masih siap siap diatas. Katanya harus tampil cantik biar nggak malu maluin" Ucap stephano lagi.
"Papa apaan sih?" Ucap Clara lagi.
"Yasudah berangkat sana. Nanti papa ada ketemu sama klien di acara peluncuran kamu karena kebetulan kamu undang perusahaan mereka" Ucap Stephano.
"Siap pah. Ayuk do" Ucap Clara lalu berdiri.
Aldo pun juga berdiri, dan pamit kepada Stephano.
"Kita berangkat dulu ya pah" Pamit Aldo.
"Hati hati kalian" Ucap Stephano.
"Iya pah" Ucap mereka berdua berbarengan.
Tak lama suara dering telpon dari ponselnya berbunyi.
"Halo Mr. Guell"
"..."
"Ya kita akan bertemu di acara launching anak saya"
"..."
"Baik selamat malam"
.
.
.
🌹🌹🌹🌹🌹🌹
.
.
."Selamat malam semuanya. Perkenalkan nama saya Clara Stephano Rowls. Terimakasih saya ucapkan sebesar-besarnya kepada hadirin yang bersedia hadir dalam acara saya. Saya sangat sangat bersyukur karena apa yang saya lakukan mampu menjadi kebanggaan semua orang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You Captain |On Going
Ficção AdolescenteBisa nggak masa lalu itu terikat? Apakah mungkin seorang yang kita temui pertama kali akan menjadi yang terakhir untuk kita? Apakah tidak ada yang lebih berhak selain cinta pertama? Cinta pertama bisa bertahan sampai akhir Cinta pertama juga bisa ti...