Chapter 24

14.3K 1.5K 128
                                    

Helo!😍
Aku udah Tamatin cerita yang lain, jadi aku kayaknya bakalam rajin up setelah ini🤗

Tapi tergantung sama respons kalian juga sih😅

Happy reading🍉
_______

Sang surya menyengat bumi dengan pancaran oranye andalannya, terasa panas untuk sekumpulan manusia yang sedang berbaris di lapangan mendengarkan intruksi Guru Olahraga.

Mata Elyara sedikit menyipit akibat silau oleh pancaran jingga itu, sesekali ia menyeka peluh yang membasahi pelipis hingga turun ke pipinya.

"Sudah paham semuanya?" seru Pak Hamzah sang guru Olahraga.

"Paham, Pak." jawab murid kelas Elyara serempak.

Mereka mulai membuat kelompok untuk permainan bola voli, Elyara nampak bingung akan masuk ke kelompok siapa.
Tiba-tiba seseorang menyeret tangannya untuk bergabung ke kelompoknya.

"Ikut gue aja, kurang satu." Tiara tersenyum yang diangguki Elyara.

Semua sudah membentuk kelompok masing-masing, namun fokus satu siswa laki-laki selalu tertuju pada Elyara. Terdengar desahan berat dari mulutnya ketika Elyara melintas dihadapannya tanpa menyapa dirinya.

"Kunaon si neng geulis?" heran Tero melihat ada yang berbeda dengan Elyara dan Alzer.

Alzer hanya menggeleng samar, sepertinya Elyara benar-benar menjauhinya pasca kejadian di atap Cafe santuy malam itu.
Bahkan cewek itu memutuskan untuk membayar SPP Sekolah sendiri, karena dulu Alzer yang memasukkannya ke Sekolah ini dan membiayai semua kebutuhannya.

Jadi gini rasanya dilema? Batin Alzer menunduk menatap sepasang sepatunya.

"Aish!" ringisnya ketika bola voli menyentuh kening Alzer dengan tidak ada lembut-lembutnya.

Disana Lukman nyengir lebar, "Maap Bro, lagian lo ngelamun wae."

Alzer tidak mempedulikan Lukman, ia memilih bersiap-siap menempati tempat dengan bola voli ditangannya.

Matanya melotot melihat sekelompok perempuan berdiri dibalik net bagai singa yang siap mengaum. Kalau lawannya perempuan seperti ini, Alzer bisa kalah. Apalagi disana ada Elyara yang memecah konsentrasinya.

Suara peluit memekakkan telinga, dengan gesit Alzer melakukan service atas walaupun pukulannya tidak terlalu keras.

Disana Tiara dengan cepat menerima bola kemudian melakukan passing bawah, bola melewati net ke arah tim Alzer.
Tero yang berada dibarisan depan dengan sigap melakukan smash, jadi lah 1-0 untuk tim Alzer.

"Ih, cowok ngalah dong!" Tiara berseru tidak terima.

"Iya nih, masa main smash gitu aja. Kita kan takut bolanya kena muka kita." tambah Yepi mencak-mencak.

Sedangkan Tero hanya menjulurkan lidah dengan memasang wajah konyolnya membuat para perempuan itu semakin sebal.

"Kalian yang mulai." sebagai laki-laki yang baik, Alzer mengalah dan membiarkan para perempuan itu senang karena memimpin permainan.

Semua tim Alzer mendesah kecewa, sedangkan tim lawan yang bisa dibilang seperti anak ayam itu terus bersorak membuat Pak Hamzah menyumpal telinganya sendiri menggunakan kapas.

"Biar gue aja yang lempar bola itu kesana." Elyara mendekati Tiara.

"Service, El." koreksinya kemudian memberikan bola itu pada Elyara.

My Secret (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang