Chapter 28

13.9K 1.4K 47
                                    

Jika di kehidupan ini kau bukan untukku, maka akan ku pastikan di kehidupan selanjutnya kau adalah takdirku.

Alzer Den Kalayoltra.

Gue masih bisa berdiri, walaupun tiang penyangga gue berada ditangan orang lain.

Sahi Choki Maharaja.

Hatiku hanya satu, jadi hanya bisa mencintai satu nama.

Elyara.

~~~~

"Ka-kamu bukan manusia! K-kamu ikan!"

Elyara tertegun mendengar kalimat yang keluar dari bibir Faren, begitu pula dengan Alzer yang sedikit membuka mulutnya. Bagaimana bocah laki-laki itu bisa berkata demikian? Apakah dia cenayang?

Tenggorokan manusia setengah ikan itu terkcekat, wajahnya memucat seakan kehilangan pasokan oksigen disekelilingnya.

"Kenapa kamu disini? Kamu siluman kan?" tuding Faren membuat Elyara menggeleng takut.

Ayala menggaruk pipinya bingung, "Bang Fakhen ngomong apa, si? Eng, Aya gak paham."

"Hey, ada apa ini rame-rame?" Ibu panti datang. Alisnya tampak mengerut melihat dua orang asing dalam kawasan panti.

"Ibu, tadi mekheka yang antakh Aya pulang pas ditinggal di taman sendikhian." Jelas Ayala sambil menunjuk Alzer dan Elyara yang masih tak bergeming.

Ibu panti bernama Yuni tersebut tersenyum seraya mengucapkan banyak terimakasih pada dua sejoli itu, Bu Yuni menyuruh anak-anak untuk masuk ke dalam karena langit mulai petang pertanda malam akan segera menggeser posisi senja.

"Faren, kenapa kamu gak ikut masuk ke dalam, Nak?" tanya Bu Yuni yang melihat Faren masih berdiri sambil menatap Elyara penuh selidik.

Gadis itu sudah keringat dingin merasa dirinya terintimidasi oleh anak kecil berusia sepuluh tahun itu, Alzer yang paham akan situasi pun merangkul pundak Elyara dan mengusap lembut lengannya.

Bu Yuni menggelengkan kepalanya ketika Faren tidak menjawab pertanyaan beliau.

"Anak muda, kalian terlihat lelah sekali. Sebaiknya kalian masuk dulu ke dalam." Bu Yuni kembali bersuara.

Alzer tersenyum tipis, "Terimakasih, emm apakah kami boleh numpang bermalam disini, Bu? Rencananya malam ini kami mau pulang ke Jakarta, tapi sepertinya kondisi teman saya sedang kurang baik."

Alzer berkata demikian karena ia juga bingung harus menginap dimana malam ini. Tidak mungkin ia dan Elyara menyewa hotel.
Mengapa tidak menyewa hotel padahal mereka sudah pernah tidur bersama? Karena itu akan mengotori nama baik keluarga Kalayoltra, sudah pasti nanti di hotel akan dimintai KTP kan?

Walaupun Alzer dan Elyara hanya menumpang tidur disana, tapi pikiran orang tentu berbeda-beda, mereka akan menilai sesuatu yang buruk melihat dua pasang manusia yang tidak berstatus suami istri itu menyewa kamar hotel.

"Tentu saja, silahkan."

"Em, saya bisa minta tolong gak, Bu? Tolong bawa temen saya ke dalam dulu, saya mau beli makanan dulu di luar. Faren temenin Kakak ya?" Alzer menatap Bu Yuni tidak enak hati karena merepotkan beliau.

My Secret (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang