Chapter 52

10.2K 1.1K 203
                                        

*Temen-temen, cerita ini cuma fiksi ya jadi gak usah disangkut pautkan sama kenyataan.
Aku nulis dari imajinasi yang aku punya, aku mengajak kalian berfantasi liar bukannya repot-repot ngebandingin sama fakta nanti otak kalian ngebul😄

Enjoy❣
-
-
-

Alzer merebahkan tubuhnya di kasur dengan posisi seperti bintang, dia menatap langit-langit kamarnya dan sesekali hembusan napas kasar keluar dari sela-sela bibirnya.

Dia kembali teringat tentang isi surat yang Rey kasih padanya sore tadi, betapa terkejutnya Alzer membaca surat itu, rasanya dia sangat rapuh saat mengetahuinya.

"Reynald Atalas," gumamnya pelan, "bisa-bisanya lo baru ngomong sekarang."

Rasanya sangat berat mengetahui hal itu sendirian, Alzer ingin mengatakannya juga pada anak-anak Parezor yang lain tapi Rey tak memperbolehkannya.

Bunyi deruman motor membuat Alzer segera beranjak ke balkonnya, dia tersenyum tipis melihat Rey yang sudah mengantarkan Elyara pulang.

Rupanya Rey juga melihat keberadaan Alzer, "thanks!" teriaknya, Alzer hanya mengangguk.

Cowok itu keluar kamar untuk menemui Elyara, gadis itu terlihat senang membuat kekesalan Alzer seketika terkikis.

"Al, tadi aku diajak Rey ke tempat yang baguusss banget," adunya antusias.

"Oya? Rey bilang apa aja sama kamu?"

Elyara nampak berpikir, "dia cerita tentang kehidupannya yang mengerikan."

"Terus?" Alzer terus mendesak.

"Rey juga bilang dia cinta sama aku," jawab Elyara enteng membuat Alzer melongo.

"Sialan! Lo jujur banget sih Elyara?" kesal Alzer.

"Hah?" Elyara dengan wajah polosnya.

"Lupain!" Alzer mengibaskan tangan, "sana bersih-bersih badan terus makan."

Elyara mengangguk kemudian berlari kecil menuju kamar Arly, sedangkan yang punya kamar sedang bermain ponsel di ruang tengah. Alzer duduk di samping Arly sambil menyenderkan kepalanya dibahu Arly.

"Ada apa sih, Bang? Kok lo keliatan kesel banget sama Kak El, padahal dia baru pulang. Oh iya, tumben dia gak balik bareng lo? Mana balik malem lagi." Arly malah menyerocos.

"Diem!" ketus Alzer, Arly memutar bola matanya malas.

Jari-jari Arly yang menari dilayar ponsel membuat Alzer berdecak, Alzer sangat kepo karena adiknya ini juga cekikikan sendiri. Begitu melihat layar Arly dari ekor matanya, Alzer ingin muntah.

Teroorang ganteng💋

Tau gak, perbedaan kamu
Sama rumus matematika?

Apa tuh Kak?🤭

Sama-sama bikin aku
Kepikiran terus ahayy🤪

Uuu lopyu muter-muter😙

"Apaan sih anjir! Alay banget jijik tau gak?" Alzer tiba-tiba ngomel membuat Arly bingung.

"Apa sih, Bang?"

"Itu lo chattingan sama Tero kan? Jir lah pengen muntah gue." Alzer menepuk-nepuk dadanya sambil menelan saliva.

Arly mendengus, "biarin! Kak Tero tuh sweet tau, gak kayak Abang, kaku! Wleee."

"Dih."

My Secret (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang